Soloraya
Rabu, 5 Juli 2017 - 17:15 WIB

Air PDAM Sragen Bau dan Keruh, Warga Gondang Wadul ke Legislator

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Warga mengeluhkan kualitas air PDAM Sragen yang dinilai bau dan keruh.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Gondang Baru, Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, mengadukan kondisi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dinilai berbau tidak enak dan kadang air keruh kepada Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto, Rabu (5/7/2017).

Advertisement

Widjo Purwanto adalah politikus dari Partai Golkar Sragen yang kebetulan tinggal di Dukuh Grasak, Desa/Kecamatan Gondang.

Seorang tokoh masyarakat di Dukuh Gondang Baru RT 014/RW 005, Sofyan Badri, 70, berharap supaya ada tindak lanjut dari wakil rakyat agar menegur PDAM Tirto Negara Sragen. Kalau aduan itu tidak ditindaklanjuti legislator, Badri berniat langsung memprotes layanan air itu ke PDAM Sragen.

“Bau air PDAM menyengat seperti apek logam.Mestinya air yang sehat kan tidak berbau. Kadang-kadang warna airnya juga keruh tetapi kadang kala jernih. Keluhan warga terjadi sejak sebelum Lebaran lalu,” ujar Badri saat dihubungi Rabu siang.

Advertisement

Badri menyampaikan keluhan pelayanan air itu tidak hanya di Gondang Baru tetapi juga di wilayah Gondang Tani dan Badran. Badri tidak mendengar keluhan dari warga di luar wilayah Desa Gondang. Dia menyampaikan pelayanan itu jelas merugikan warga karena untuk kebutuhan memasak dan minum harus membeli air bersih tersendiri. Dia berharap ada perhatian dari PDAM Sragen.

Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto, membenarkan adanya aduan warga di Gondang Baru itu. “Saya mendapat pesan elektronik dari warga tentang adanya keluhan pelayanan air PDAM. Saya diminta ikut membantu dalam penundatasan keluhan warga itu,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Umum PDAM Tirto Negara Sragen, Supardi, memohon maaf kepada warga Gondang atas pelayanan air PDAM yang membuat tidak nyaman. Dia mengakui bila pada aliran air PDAM ada kandungan zat besi tetapi kadarnya masih jauh di bawah batas normal sehingga masih layak dikonsumsi.

Advertisement

Dia berani menyampaikan hal itu karena sudah menguji sampel air tersebut ke Kementerian Kesehatan.

“Pelayanan air untuk warga Gondang itu berasal dari dua sumber, yakni sumber Gumeng Karanganyar dan sumur dalam di Tunggul, Gondang. Debit air untuk warga Gondang itu mencapai 40 liter per detik. Airnya diambil dari sumber Gumeng 30 liter per detik sedangkan sumber yang dari sumur dalam hanya 10 liter per detik,” ujarnya.

Supardi sudah mengantisipasi supaya tidak muncul keluhan warga atas pelayanan air itu. Dia memastikan sumur dalam di Tunggul tidak dioperasionalkan pada pekan depan. Selama sumur dalam tidak operasional, kata dia, pelayanan air tetap berjalan dari sumber Gumeng yang kualitasnya baik.

Selama tidak beroperasi, Supardi mulai melakukan pengolahan air di sumur dalam dengan pemasangan filter dan pencucian jaringan pipa untuk mengurangi kandungan zat besi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif