Soloraya
Senin, 3 Juli 2017 - 08:30 WIB

Pengidap HIV/AIDS di Solo Tahun Ini Bertambah 112 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

??Jumlah pengidap HIV/AIDS di Solo yang terdeteksi bertambah 112 orang pada tahun ini.

Solopos.com, SOLO — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo mencatat jumlah pengidap HIV/AIDS yang terdeteksi di Solo dan sekitarnya awal tahun ini bertambah 112 orang.

Advertisement

Perinciannya, 34 orang terdeteksi menderita HIV sedangkan 78 orang menderita AIDS. “Selain itu, awal tahun ini sudah ada tiga penderita AIDS yang meninggal dunia, salah satunya anak-anak serta ibunya yang juga terkena AIDS,” kata Pengelola Program dan Monev KPA Solo, Tommy Prawoto, tanpa menyebutkan identitas korban saat berbincang dengan Solopos.com, pekan lalu.

Data 112 orang terdeteksi mengidap HIV/AIDS hanya sampai Maret. Jika dihitung rata-rata bulanan pada tahun lalu, angka ini terbilang cukup tinggi. Bahkan prediksinya tahun ini kasus HIV/AIDS bisa naik lagi dibandingkan tahun lalu.

“Selama sepuluh tahun terakhir, temuan kasus selalu mengalami peningkatan kecuali pada 2016. Sejak 2015 sampai 2016 sempat ada penurunan jumlah kasus HIV/AIDS. Ini artinya program Warga Peduli AIDS [WPA] telah berjalan efektif. Tapi untuk tahun ini kemungkinan ada kenaikan jumlah kasus,” ujar Tommy.

Advertisement

Dia menyebutkan penderita HIV/AIDS yang terdeteksi awal tahun ini masih didominasi orang yang sering berganti-ganti pasangan dan orang yang suka mengonsumsi sabu-sabu menggunakan jarum suntik. KPA terus melakukan berbagai upaya penguatan pelatihan dan sosialisasi ke tempat-tempat yang banyak ditinggali warga berisiko tertular HIV/AIDS.

Edukasi teman sebaya menjadi cara paling efektif untuk melakukan pendekatan terhadap komunitas paling berisiko. “Selain itu dari lembaga swadaya masyarakat [LSM] dan Dinas Kesehatan juga memperbanyak layanan VCT [voluntary counseling and testing].”

Terapi antiretroviral (ARV) yang sebelum 2012 diberikan kepada pasien yang mulai drop, saat ini langsung bisa diberikan begitu orang tersebut terdeteksi HIV. Terhadap orang yang positif terkena HIV/AIDS, KPA bersama LSM-LSM terus melakukan pendampingan dan upaya perubahan perilaku.

Advertisement

“Proses mengubah perilaku inilah yang sangat sulit karena butuh waktu panjang. Banyak sekali yang tidak mau kami dampingi lantaran malu, bandel, sebagainya. Banyak sekali temuan kasus yang tidak bisa kami tindak lanjuti karena penderitanya pergi entah ke mana.”

Menurut Tommy, dari data kumulatif selama 11 tahun, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Solo dan sekitarnya ada 2.724 orang dan hanya sedikit penderita yang mau terbuka dan rutin berobat untuk memperpanjang usia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif