News
Senin, 3 Juli 2017 - 19:30 WIB

Ini Penjelasan Ilmiah Tentang Letusan Kawah Sileri Dieng

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Kawah Sileri Gunung Dieng JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar

PVMBG Geologi ESDM memberikan penjelasan tentang penyebab letusan Kawah Sileri, Dieng.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani, menjelaskan erupsi atau letusan yang terjadi di Kawah Sileri merupakan erupsi freatik. Hal ini disebabkan pertemuan air dengan magma di bawah tanah.

Advertisement

“Jenis erupsi ini terjadi lantaran adanya kontak antara air tanah, air danau, atau air hujan dengan magma yang berada di bawah permukaan bumi,” katanya, Senin (3/7/2017).

Kontak antara air dan magma kemudian menciptakan uap air yang kemudian terkumpul di bawah permukaan dan menunggu untuk meletus pada batas tekanan tertentu. Letusan freatik merupakan letusan yang sifatnya tiba-tiba dan sesaat.

Dijelaskan, gas yang keluar dari kawah mengandung CO2 dalam kadar tertentu. Namun ia meyakinkan bahwa kandungan CO2 dalam gas yang keluar dari Kawah Sileri saat ini masih dalam batas wajar.

Advertisement

Kasbani menegaskan pihaknya secara rutin melakukan pemantauan atas kandungan gas di kompleks Dataran Tinggi Dieng. Meski tidak ada kandungan yang berbahaya dalam gas, Kasbani mengingatkan bahwa potensi erupsi freatik masih ada di Kawah Sileri.

Kawah Sileri pernah meletus sebanyak dua kali yakni pada April dan Mei lalu. PVMBG menegaskan untuk meminta pihak pengelola menutup area kawah hingga radius 100 meter. Selain material yang terlempar akibat erupsi, hal yang cukup berbahaya adalah keluarnya gas beracun dari kawah Sileri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif