Soloraya
Minggu, 2 Juli 2017 - 16:35 WIB

LEBARAN 2017 : Jumlah Pengunjung Bakdan Ing Balekambang Solo Tak Sesuai Target

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung memainkan permainan tradisional egrang saat mengunjungi Taman Balekambang dalam event Bakdan ing Balekambang 2017, Minggu (2/7/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Lebaran 2017, jumlah pengunjung event Bakdan Ing Balekambang Solo tak memenuhi target.

Solopos.com, SOLO — Jumlah pengunjung Taman Balekambang Solo selama sepekan penyelenggaraan event Bakdan ing Balekambang 2017 dari Minggu (25/6/2017) hingga Minggu (2/7/2017) mencapai sekitar 24.000 orang.

Advertisement

Project Manager event Bakdan ing Belekambang 2017 dari Khantil Gemilang Organizer, M. Marsanto, mengakui capaian jumlah pengunjung Taman Belekambang selama pelaksanaan event Bakdan ing Balekambang 2017 di bawah target. Khantil Gemilang Organizer awalnya menargetkan ada 40.000 orang masuk Taman Balekambang selama delapan hari penyelenggaraan event Bakdan ing Balekambang.

Namun, M. Marsanto menyebut jumlah pengunjung Taman Balekambang mulai hari H Lebaran hingga H+7 Lebaran hanya mencapai sekitar 24.000 orang. “Target 40.000 pengunjung belum bisa tercapai. Ini kali pertama kami menangani event Bakdan ing Balekambang. Kami sudah mencoba menyesuaikan diri. Tapi memang masih ada yang perlu dibenahi untuk perbaikan ke depan. Banyak orang luar kota yang telepon. Mereka bertanya karena kesulitan menemukan rute menuju Taman Balekambang,” kata Marsanto saat ditemui Solopos.com di Taman Balekambang, Minggu siang.

Marsanto menilai butuh papan petunjuk arah lebih banyak di berbagai ruas jalan di Solo guna membantu para pemudik atau masyarakat luar kota menuju Taman Balekambang maupun objek wisata lain di Kota Bengawan. Dia merasa tidak ada masalah dengan publikasi oleh Khantil Gemilang Organizer guna mempromosikan event Bakdan ing Balekambang.

Advertisement

Khantil Gemilang Organizer telah mempromosikan event Bakdan ing Balekambang hingga luar daerah di Soloraya. “Kami bersyukur jumlah pengunjung rata-rata mencapai 3.000 per hari. Memang masih di bawah target. Berdasarkan hasil evaluasi sementara kami, dibutuhkan papan petunjuk arah lebih banyak untuk membantu para pemudik maupun masyarakat luar kota menuju Taman Balekambang. Kami sudah getol promosi ke luar kota tentang penyelenggaraan Bakdan ing Balekambang, namun ternyata banyak yang belum mengetahui soal akses menuju taman,” jelas Marsanto.

Marsanto menuturkan jumlah pengunjung Taman Balekambang terbanyak saat penyelenggaraan event Bakdan ing Balekambang terjadi pada Selasa (27/6/2017) atau H+2 Lebaran dan pada Minggu ini atau H+7 Lebaran, yakni mencapai lebih dari 3.500 orang per hari. Dia menyebut pada H+2 Lebaran, mayoritas pengunjung merupakan kalangan pemudik.

Sedangkan pada hari terakhir pelaksanaan event Bakdan ing Balekambang, Minggu ini, mayoritas pengunjung adalah warga Soloraya yang berlibur. “Terlihat dari pelat nomor kendaraan yang datang. Awalnya banyak kendaraan berpelat nomor luar daerah yang parkir. Namun, belakangan, banyak kendaraan dari sekitar Solo, seperti Boyolali, Sragen, Wonogiri, dan lain sebagainya yang datang. Mudah-mudahan penyelenggaraan event Bakdan ing Balekambang pada tahun depan bisa lebih meriah. Kami akan evaluasi dulu. Apakah akan mengajukan diri lagi untuk memegang event ini atau tidak pada tahun depan,” terang Marsanto.

Advertisement

Marsanto menceritakan event Bakdan ing Balekambang dimeriahkan berbagai kegiatan, antara lain bazar aneka produk, festival kuliner, wahana permainan modern dan tradisional, hiburan musik dan stand up comedy, hingga lomba mewarnai. Dia menyebut acara puncak Bakdan ing Balekambang 2017 telah digelar pada Kamis (29/6/2017) lalu dengan penyelenggaraan pertunjukan fragmen sendratari dengan penokohan Ki Ageng Pemanahan.

Seorang pengunjung asal Kartasura, Sukoharjo, Kurniawan, 35, mengaku baru kali pertama datang ke Taman Balekambang saat digelar event Bakdan ing Balekambang. Dia merasa puas datang ke Taman Balekambang saat hari libur Lebaran kali ini karena bisa mengajak istri dan kedua anaknya menikmati sejumlah sajian mulai dari wahana permainan hingga olahan kuliner.

Kurniawan hanya mengeluhkan tarif parkir yang terlampau mahal. “Di karcis tertulis tarif parkir Rp2.000, tapi petugas tetap minta uang Rp3.000. Kan tidak fair. Masalah sedikit seperti itu bisa merusak image objek wisata Taman Balekambang. Bisa-bisa orang jadi ogah datang ke Taman Balekambang karena tarif parkir yang tidak jelas,” tutur Kurniawan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif