Soloraya
Minggu, 2 Juli 2017 - 12:35 WIB

CAR FREE DAY SOLO : CFD Masih Libur, PKL Menumpuk di Bundaran Gladak

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bundaran Gladak Solo dipadati puluhan PKL yang nekat berjualan ketika CFD diliburkan, Minggu (2/7/2017) pagi. (Dok Solopos)

Puluhan pedagang kaki lima nekat berjualan di Bundaran Gladak Solo meski tahu CFD masih libur.
Solopos.com, SOLO — Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) nekat berjualan di Jl. Slamet Riyadi Solo meski kegiatan hari bebas kendaraan (car free day/CFD) masih diliburkan sementara untuk menunjang kelancaran lalu lintas selama arus balik Lebaran 2017, Minggu (2/7/2017) pagi.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu pagi, PKL berjualan dengan menempati beberapa lokasi di city walk Jl. Slamet Riyadi. Mereka berjualan dengan berkelompok maupun terpisah. Jumlah PKL yang berjualan secara berkelompok, paling banyak ditemui di Bundaran Gladak.
Jumlah PKL yang berjualan di kawasan tersebut lebih banyak ketimbang jumlah PKL yang menggelar lapak di sejumlah lokasi lain, seperti Plaza Manahan maupun simpang empat Ngarsopuro.
Seorang PKL CFD Jl. Slamet Riyadi, Ginanjar, 37, nekat berjualan saat kegiatan CFD diliburkan karena ingin tetap memperoleh pemasukan dan untung untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Dia memilih pindah sementara berjualan makanan di depan Graha Soloraya, dekat Bundaran Gladak bersama PKL lain agar bisa lebih menarik perhatian dan minat pembeli.
Ginanjar menyebut dari awal kegiatan CFD diliburkan, kawasan Bundaran Gladak tetap ramai digunakan para PKL untuk berjualan. “Di sini [bundaran Gladak] selalu ramai. PKL yang berjualan di seputaran Bundaran Gladak tidak pernah libur. Bukan hanya saya, tapi ada banyak juga PKL lain yang akhirnya memilih pindah sementara ke sini. Kami susah jika harus berjualan sendiri. Bisa tidak laku karena tidak menarik perhatian. Kami harus berkumpul. PKL di sini terbuka dengan PKL lain asal tidak saling menyerobot tempat berjualan,” kata Ginanjar saat ditemui Solopos.com di Bundaran Gladak, Minggu.
Saat kegiatan CFD, Ginanjar biasanya berjualan makanan di dekat simpang empat Nonongan. Dia pindah berjualan sementara supaya bisa tetap laris.
Ginanjar akan kembali pindah berjualan ke tempat semula ketika kegiatan CFD kembali dihepat mulai Minggu (9/7/2017) mendatang. Dia menyadari kehadiran PKL yang terlalu banyak di Bundaran Gladak bisa menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut. Apalagi sejumlah pengunjung juga kerap parkir sembarangan di tepi Jl. Slamet Riyadi hingga tepi Jl. Pakubuwono.
PKL CFD lainnya, Ardiyanto, 41, nekat berjualan di Bundaran Gladak selama CFD diliburkan karena menganggap kawasan tersebut bukan termasuk area CFD Jl. Slamet Riyadi. Dia mengakui aktivitas PKL di Bundaran Gladak cukup mengganggu arus lalu lintas.
“Saya rasa tidak pernah ada larangan bagi PKL berjualan di sini [Bundaran Gladak] setiap Minggu pagi. Memang ada kemacetan jika kami berjualan di sini, namun kejadiannya tidak parah. Wajar saja. Banyak orang yang ke sini. Mereka tidak bisa beraktivitas di Jl. Slamet Riyadi karena CFD diliburkan saat libur Lebaran,” jelas Ardiyanto.
Seorang pengendara sepeda motor asal Kelurahan Tipes, Serengan, Warsito, 56, menilai keberadaan puluhan PKL yang memadati city walk Jl. Pakubuwono, city walk Jl. Slamet Riyadi, hingga tepi Jl. Mayor Sunaryo mengganggu arus lalu lintas di kawasan Bundaran Gladak.
Kendaraan dari arah Jl. Slamet Riyadi maupun Jl. Jenderal Sudirman yang akan menuju Jl. Pakubuwono atau Alun-alun (Alut) Keraton Solo terganggu dengan aktivitas para pengunjung PKL yang berseliweran di Bundaran Gladak.
“Sebaiknya memang PKL di sana [di Bundaran Gladak] ikut tidak berjualan saat kegiatan CFD diliburkan. Apalagi hari ini [Minggu] CFD diliburkan karena masih masuk arus balik Lebaran. Kendaraan masih banyak yang turun di jalan. Keberadaan PKL tentu mengganggu arus lalu lintas. Mereka sebaiknya ditata. Jika dibolehkan, PKL di Bundaran Gladak lebih baik dikumpulkan di city walk Jl. Pakubuwono, tidak boleh berjualan di badan jalan,” ujar Warsito saat ditemui Solopos.com di simpang empat Sangkrah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif