Jogja
Sabtu, 1 Juli 2017 - 01:23 WIB

GLOBAL GEOPARK NETWORK : Optimalkan Geoside Fosil Boiota Laut Jadi Obwis

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tulisan Welcome to Geopark Gunungsewu terpampang di jalur bokong semar di Jalan Jogja-Wonosari, Kecamatan Patuk, Rabu (7/5/2014). (JIBI/ Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Global geopark network terus dikelola dan dikembangkan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Paska-penandatangan kerjasama pengelolaan Gunungsewu oleh Bupati Gunungkidul, Bupati Pacitan, dan Bupati Wonogiri. Pemerintah pun bergerak cepat dalam pengelolaan Gunungsewu yang merupakan salah satu jaringan Global Geopark Network (GNN). Salah satu geosite fosil biota laut akan dioptimalkan jadi objek wisata (obwis) .

Advertisement

Sekretaris Geopark Gunungsewu Hary Sukmono mengatakan, potensi geoside berupa kekayaan fosil biota laut ada di bawah Jembatan Ngalang, Kecamatan Gedangsari.

“Geoside fosil biota laut berupa endapan laut miosen awal dengan nama Formasi Sambipitu ke depan akan dioptimalkan,” katanya, Jumat (30/6/2017).

Untuk mendorong pengembangan dan perlindungan di lokasi, pihaknya terus mengajak peran serta masyarakat agar membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis). Dengan terbentuknya pokdarwis, secara otomastis lokasi geoside terjaga dengan baik.

Advertisement

Mantan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbubpar) Gunungkidul tersebut melanjutkan, lokasi yang terletak di bawah jembatan Ngalang tersebut terhampar bebatuan mirip cacing.

“Tersebar hampir di seluruh pelataran. Setiap musim penghujan selalu dialiri air sungai,” jelasnya.

Menurut Hary, Formasi Sambipitu merupakan fasa sedimentasi setelah peletusan Gunungapi Purba Nglanggeran menghasilkan endapan laut terbentuk sekitar 16 juta tahun lalu. Bentuk menyerupai cacing merupakan endapan fosil biota laut.

Advertisement

“Longsoran bawah laut yang dialami oleh sedimen pasir, lempung dan serpih menghasilkan struktur sedimen unik seperti lapisan terpelintir. Formasi Sambipitu tergolong unik,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif