SOLOPOS.COM - Perempuan ini mengira dirinya menang judi sebesar Rp588 miliar namun yang ia dapat hanya seporsi steak (Viral4real)
Kisah unik menimpa perempuan asal New York yang mengira dirinya menang uang senilai Rp558 Miliar.
Solopos.com, NEW YORK – Nasib apes didapat perempuan asal New York, Amerika Serikat, Katrina Bookman. Ia mengira dirinya memenangkan uang senilai Rp558-an miliar dari mesin permainan judi. Akan tetapi pengelola rumah judi berkata lain, untuk memberi kompensasi, Katrina diberi satu porsi steak daging sapi.
Dikutip Solopos.com dari Viral4real, Selasa (27/6/2017), Katrina mengunjungi rumah judi Resort World Casino di New York. Ia bermain judi di mesin Slot, saat memainkan mesin tersebut Katrina mendapati layar mesin menampilkan tulisan kalau pemain memenangkan uang senilai US$42,9 juta atau setara dengan Rp558-an miliar.
Katrina sempat berfoto dengan latar belakang layar mesin judi yang menampilkan jumlah uang yang ia menangkan.“Saat aku melihat jumlah yang aku menangkan, aku terus memikirkan keluargaku, ” ucap Katrina seperti dikutip Viral4Real.
Harapan Katrina untuk menjadi jutawan seketika sirna karena pengelola rumah judi menganggap hadiah itu tidak sah. “Saya sempat menanyakan Keabsahan hadiah. Kamu tidak memenangkan uang sepeser pun,” ucap Katrina mengulangi ucapan pengelola rumah judi.
Pengelola rumah judi mengklaim mesin yang digunakan Katrina mengalami masalah teknis, sehingga kemenangan tidak sah. Hal itu sesuai dengan peraturan New York State Gaming Comission yang menetapkan kerusakan mesin menggugurkan permainan dan kemenangan.
Kerusakan mesin yang dimainkan Katrina terlihat dari nominal hadiah yang didapat Katrina. Mesin slot yang dimainkan Katrina merupakan Sphinx Machine yang memiliki hadiah maksimal sebesar US$6.500 atau sekitar Rp86,4 juta, sehingga jumlah yang diterima Katrina secara teori tidak mungkin terjadi.
Untuk mengkompensasi kekecewaan yang dialami Katrina, pengelola rumah judi Resort World Casino memberi paket makan malam dengan menu steak untuk Katrina. Meski demikian, pengacara Katrina, Alan Ripka, merasa kliennya dirugikan. Si pengacara merasa Katrina setidaknya diberi hadiah maksimal yang mungkin diberikan Sphinx Machine.
“Ia [Katrina] menang namun rumah judi tak mau membayar hadiah. Bagiku itu tidak adil. Mesin tersebut mengambil uang kita kalau kita kalah. Jadi harusnya kita dibayar kalau menang,” ungkap Alan.