Jogja
Kamis, 29 Juni 2017 - 07:20 WIB

TRENDING SOSMED : Penutupan Lesehan Intan di Malioboro Amanat Wali Kota

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PKL Intan yang ada di Malioboro menerapkan harga yang berbeda antara di menu dan nota (dok. Facebook Kawasan Malioboro Upt Alt)

Trending sosmed mengenai penerapan harga jual makanan yang tak wajar

Harianjogja.com, JOGJA — UPT Malioboro Jogja dengan terpaksa menutup sebuah warung lesehan di kawasan Malioboro karena mematok harga yang tidak wajar kepada wisatawan. Penutupan paksa akan dilakukan kepada warung lainnya jika terbukti melakukan hal yang sama karena dinilai mencoreng citra pariwisata di Jogja.

Advertisement

Baca Juga : PKL MALIOBORO : Patok Harga Tak Wajar, Lesehan di Malioboro Ini Ditutup Paksa

UPT Malioboro telah memanggil pemilik lesehan untuk meminta klarifikasi pada Selasa (27/6/2017) malam. Ketika itu pihaknya belum memutuskan untuk menutup karena berjanji tidak mengulangi tindakan serupa. Namun, karena derasnya kritikan dari masyarakat, Walikota Jogja Haryadi Suyuti meminta kepada UPT Malioboro untuk menutup warung tersebut.

Nota pembelian makanan di sebuah PKL Malioboro yang dikeluhkan konsumen (dok. Kawasan Malioboro Upt Alt)

Advertisement

“Saya dapat perintah dari Pak Walikota, karena viral di medsos, beliau memerintahkan untuk itu ditutup. Kami akan tutup selama dua hari atau tiga hari ke depan. Kalau hari ini [Rabu 28/6/2017] masih boleh karena pemilik warung sudah masak,” ungkap Kepala UPT Malioboro Jogja Teguh Syarif, Rabu (28/6/2017).

Ia menegaskan, hukuman serupa juga akan diberikan kepada pemilik warung lainnya di Malioboro jika berani main-main dengan mematok harga tidak wajar. Mengingat tindakan itu membuat citra buruk pariwisata Jogja. Jika setelah ditutup selama beberapa hari tidak ada itikad baik, maka izin berjualan akan dicabut dan ditutup selamanya.

“Sementara kita beri sanksi dua hari, itu sudah sangat terasa saat lebaran. Agar ada efek jera buat dia. Juga efek jera pada warung yang lain. Mungkin kami juga keras, meski suasana lebaran tetapi gimana lagi,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif