Soloraya
Kamis, 29 Juni 2017 - 11:00 WIB

PELUANG USAHA : Cumi-Cumi Colomadu Karanganyar Sering Dipesan Pejabat

Redaksi Solopos.com  /  Riyanta  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sularso (kiri) dibantu istri dan anaknya mengepak cumi-cumi di kediamannya kawasan Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (9/6). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

Peluang usaha camilan gurih di Colomadu ini ternyata menggiurkan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Ingin mencari camilan gurih dan empuk namun renyah? Mungkin cumi-cumi buatan warga RT 002/ RW 009 Dusun Banukan, Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar ini bisa menjadi alternatif untuk dipertimbangkan.

Advertisement

Selain rasanya gurih dan menggunakan seledri untuk mempertajam aroma sedap, harga cumi-cumi buatan keluarga Sularso ini juga relatif terjangkau. Dalam satu kemasan plastik 250 gram cumi-cumi tersebut dijual di pasar Rp11.000.

“Kalau kulakan untuk dijual lagi, mereka yang mengambil cumi-cumi ke tempat saya saya beri harga lebih murah,” ujar Sularso, 58, ketika ditemui Solopos.com di kediamannya, Jumat (9/6/2017).

Advertisement

“Kalau kulakan untuk dijual lagi, mereka yang mengambil cumi-cumi ke tempat saya saya beri harga lebih murah,” ujar Sularso, 58, ketika ditemui Solopos.com di kediamannya, Jumat (9/6/2017).

Menurut dia, selama ini mereka yang butuh cumi-cumi ada yang datang langsung ke rumah, beli di pasar dan sebagainya. Saat ini banyak bakul yang memborong cumi-cumi buatannya di rumah.

Dia menjelaskan usaha rumahan yang tenaga kerjanya anggota keluarga sendiri itu, banyak diminati masyarakat. Selain diambil para bakul di rumahnya untuk jugal lagi ke pasar, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Karanganyar banyak yang memesan kepadanya.

Advertisement

Dia mengaku tak ada masalah dalam pemasaran cumi-cumi buatannya. Setiap hari sudah ada bakul yang mengambil cumi-cumi di rumahnya. Mereka berasal dari Solo dan sekitarnya, pesanan dari luar kota seperti dari Bali, Jakarta, Jabar juga ada.

Sementara itu Ny. Sularso menambahkan produksi cumi-cumi akan meningkat tajam sampai dua kali lipat jika mendekati Lebaran. Hal itu sudah dialaminya setiap tahun menjelang Lebaran sejak awal mulai usaha pada 2006.

Terkait membengkaknya pesanan menjelang Lebaran, dia sering kali menambah tenaga kerja. Biasanya dia mengundang sanak saudara, menantu dan sebagainya untuk membantu mengerjakan pesanan. Bahkan hingga malam Lebaran sering kali masih ada pesanan cumi-cumi dari warga.

Advertisement

Lebih lanjut Sularso mengatakan agar kualitas cumi-cumi buatannya terjaga kelezatannya dia mengaku memilih bahan-bahan yang bagus. Di antaranya tepung terigu yang digunakan diambil dari kualitas bagus.

Begitu pula dengan minyak goreng yang digunakan juga tidak sembarangan. Selain itu dia juga mengaku maksimal dua kali menggunakan minyak untuk menggoreng cumi-cumi, setelah itu diganti dengan minyak baru.

Hal ini dinilai penting untuk menjaga kualitas rasa cumi-cumi buatannya. “Karena itu tidak heran kalau mereka yang memakan cumi-cumi buatan saya, sering kali menjadi langganan. Selain kemremyes dan gurih tenggorokan juga tidak terganggu karena minyaknya selalu baru,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif