Sport
Kamis, 29 Juni 2017 - 22:40 WIB

LIGA 2 : Habis Libur Lebaran, Kebugaran 18 Pemain Persis Solo Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Persis melakukan latihan di stadion Sriwedari, Solo, Jumat (9/6/2017). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Kebugaran 18 pemain Persis Solo meningkat seusai libur Lebaran dan menjadi kabar baik menghadapi pertandingan Liga 2 awal Juli.

Solopos.com, SOLO — Ada fenomena menarik dalam perkembangan kondisi fisik pemain Persis Solo pascalibur Lebaran 2017. Alih-alih kebugaran mereka anjlok, stamina mayoritas pemain Laskar Sambernyawa justru cenderung meningkat. Hal itu diketahui setelah Bayu Nugroho dkk. mengikuti tes VO2Max di Stadion Sriwedari, Kamis (29/6/2017) pagi.

Advertisement

Sebanyak 18 pemain tercatat mengalami peningkatan stamina sedangkan lima pemain mengalami penurunan. Persis menghitung perkembangan VO2Max dengan membandingkan jarak tempuh pemain mengelilingi lapangan sebelum libur dan setelah Lebaran. VO2Max merupakan kapasitas maksimal tubuh dalam menyerap dan menggunakan oksigen. Hasil tes VO2Max menjadi acuan dalam membaca daya tahan seorang atlet.

“Hasilnya cukup menggembirakan. Ada 18 pemain yang VO2Max-nya meningkat di kisaran 5 sampai 25%. Hanya lima pemain yang VO2Max-nya turun, penurunannya pun di bawah 5%,” ujar Budi Kurnia, pelatih fisik Persis, saat ditemui wartawan di Stadion Sriwedari, Kamis.

Bek sayap, Andreantono Oriza, menjadi pemain yang paling pesat perkembangan VO2Max-nya. Sebelum libur Lebaran, jarak tempuhnya hanya 2.505 meter (m) atau setara nilai 44,71. Kini jarak tempuhnya meningkat 453 m menjadi 2.958 m. Meski demikian pencapaiannya belum menyentuh standar VO2Max yang diinginkan Persis.

Advertisement

Tim menerapkan standar minimal VO2Max sebesar 55 atau setara jarak tempuh 3.000 meter selama lari 12 menit. Dari 23 pemain yang dites, baru Akbar Riansyah, Soni Setiawan, Eli Nasoka, M. Wahyu dan Bakori Andreas yang mampu melebihi standar tersebut.

“Yang menarik, pemain ber-VO2Max bagus ini rata-rata berasal dari dataran tinggi seperti Akbar [asal Tawangmangu], Soni [asal Magelang] dan Bakori [asal Malang]. Asumsinya mereka sudah terbiasa dengan kadar oksigen tipis sehingga mampu lebih beradaptasi di dataran rendah,” jelas Budi Kurnia.

Pelatih Persis, Widyantoro, cukup puas karena mayoritas kebugaran pemain malah meningkat setelah libur Lebaran. Dia menilai pemain mampu menjaga pola makan dan pola istirahat selama di kampung halaman. Di samping itu, pelatih memang telah membekali PR berupa latihan pribadi selama liburan.

Advertisement

“Yang kondisinya menurun mungkin kurang bisa menjaga istirahat atau pola makannya. Mungkin juga kurang diimbangi latihan,” kata Wiwid, sapaan akrabnya.

Setelah ini Wiwid bakal berkonsentrasi ke penjagaan kondisi pemain jelang laga big match melawan PSIS Semarang 6 Juli. “Kalau ditingkatkan mungkin sudah agak susah. Pekan ini kami fokus mengelola kebugaran pemain agar tidak drop saat lawan PSIS,” ucapnya.

Advertisement
Kata Kunci : Liga 2 Persis Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif