Jogja
Kamis, 29 Juni 2017 - 00:20 WIB

LALU LINTAS BANTUL : Penutupan Jalur Cino Mati Hanya Sementara

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penutupan jalan (Dok/JIBI)

Lalu lintas Bantul, kawasan yang rawan ditutup

Harianjogja.com, BANTUL — Aparat kepolisian terpaksa menutup Jalur Cino Mati yang menghubungkan Kecamatan Pleret-Dlingo dan sebaliknya, karena rawan kecelakaan. Jalur Cino Mati selama ini menjadi jalan alternatif menuju sejumlah objek wisata di Dlingo yang kini tengah naik daun.

Advertisement

Baca Juga : LALU LINTAS BANTUL : Polisi Tutup Jalur Cino Mati

Kepala Polsek Dlingo AKP Sarjono mengatakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, petugas sepakat menutup jalur tersebut untuk lalu lintas wisatawan terkecuali warga sekitar. Belum diketahui sampai kapan penutupan dilakukan. Ia mengklaim, sejauh ini belum ada laporan kecelakaan di Jalur Cino Mati selama libur Lebaran.

“Sebelum terjadi kecelakaan lebih baik diantisipasi,” tegas dia, Rabu (28/6/2017)

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta mengatakan, penutupan di Jalur Cino Mati hanya bersifat sementara. Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan jalur tersebut sementara ditutup. Selain karena faktor kecuraman jalan serta meningkatnya volume kendaraan, kebetulan pada Rabu, ada warga yang meninggal di sekitar lokasi sehingga penutupan jalan dipilih untuk memperlancar aktivitas takziah.

“Selama ini Jalur Cino Mati memang tidak kami rekomendasikan untuk dilewati,” jelas Aris Suharyanto.
Selama ini jalur tersebut menjadi jalur alternatif yang mempersingkat jarak tempuh ke Dlingo atau Kabupaten Gunungkidul dari arah Pleret. Lantaran jalur ditutup, pengendara diarahkan melewati jalur Imogiri. Konsekuensinya perjalanan semakin panjang hingga dua kali lipat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif