Jogja
Kamis, 29 Juni 2017 - 11:20 WIB

CUACA EKSTREM : Tenang, Hujan di Musim Kemarau Hanya Sementara

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi musim hujan (Manillenials.com)

Cuaca Ekstrem berupa hujan di musim kemarau.

Harianjogja.com, Jogja–Hujan yang beberapa hari terakhir mengguyur DIY disebabkan karena adanya pusaran angin tertutup atau juga dikenal dengan sebutan eddy di bagian barat Pulau Sumatra. Pusaran angin tertutup adalah kondisi yang tercipta karena gerakan angin.

Advertisement

Baca Juga : CUACA EKSTREM : Hujan di Musim Kemarau Karena Pusaran Angin Tertutup

Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Djoko Budiyono mengatakan, hujan yang turun di saat musim kemarau yang disebabkan pusaran angin tertutup adalah kondisi yang tidak akan berlangsung dalam jangka waktu panjang, maksimal hanya dua sampai tiga hari karena angin terus menerus bergerak. Setelah itu musim kemarau akan kembali normal.

“Hari ini masih berpeluang terjadinya hujan. Rata rata Jawa bagian utara memang muncul awan hujan. Setelah itu musim kemarau akan normal. Paginya cerah dan siangnya berawan. Tapi sewaktu-waktu [pusaran angin tertutup] bisa kembali muncul tergantung pola gerakan angin,” jelasnya, Rabu (28/6/2017).

Advertisement

Lebih lanjut ia menerangkan hujan yang turun di musim kemarau tidak ada hubungannya dengan anomali cuaca, karena sifat gangguannya hanya sementara, hanya hitungan hari saja.

“Kalau perubahan iklim itu kan periodenya panjang. Anomali itu kayak tahun 2015. Waktu ada El Nino. Musim kemarau jadi lebih panjang, hampir tidak ada musim hujan,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif