Entertainment
Rabu, 28 Juni 2017 - 10:40 WIB

Miranda Kerr Kembalikan Perhiasan Mewah demi Hindari Terlibat Skandal

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Miranda Kerr (Pictagram.com)

Miranda Kerr mengembalikan perhiasan mewah yang dihadiahkan kepadanya lantaran tak ingin terlibat skandal 1MDB.

Solopos.com, SOLO – Super model internasional, Miranda Kerr, menyerahkan perhiasan senilai USD8,1 juta atau setara dengan Rp107 miliar kepada Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Hal itu dilakukan setelah jaksa mengatakan barang tersebut dibeli oleh seorang pengusaha asal Malaysia dengan uang curian dari negara.

Advertisement

Salah satu perhiasan yang dikembalikan Miranda Kerr adalah liontin berlian seharga USD3,8 juta atau setara dengan Rp50 miliar buatan perancang Lorraine Schwartz. Meskipun berharga fantastis, ia sama sekali tak keberatan mengembalikan semua perhiasan itu lantaran ogah terlibat kasus penggelapan dana perusahaan investasi pelat merah, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

“Sejak awal penyidikan, Miranda Kerr berjanji untuk bekerja sama. Ia bersedia menyerahkan perhiasan  yang diterimanya kepada pemerintah. Ia juga berjanji membantu proses penyidikan ini dengan cara apapun,” tutur juru bicara Miranda Kerr seperti dilansir The Guardian, Selasa (27/6/2017).

Sebagai informasi, Miranda Kerr menerima perhiasan itu dari Jho Low alias Low Taek Jho, seorang investor Malaysia yang menjadi jantung skandal korupsi tersebut, pada 2014. Kabarnya, perhiasan itu dibeli menggunakan uang 1MDB yang sejatinya dipakai untuk kepentingan rakyat Malaysia.

Advertisement

Sejauh ini, pemerintah AS telah menyita beberapa aset terkait skandal 1MDB. Mereka menyita uang senilai USD540 juta atau sekitar Rp7,1 triliun. Selain itu, mereka juga menyita lukisan Pablo Picasso yang diberikan kepada aktor Leonardo Dicaprio.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, 1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan pemerintah Malaysia untuk menyejahterakan rakyatnya. 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia yang keuntungannya akan dikembalikan kepada rakyat Malaysia. Namun, belakangan menurut Agen Federal AS, dana berjumlah fantastis itu justru dikorupsi untuk kepentingan pribadi segelintir orang. (Chelin Indra Sushmita/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif