Soloraya
Rabu, 28 Juni 2017 - 09:00 WIB

19 Perpustakaan Solo Dikucuri Rp270 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perpustakaan (JIBI/Solopos/Dok)

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan dana Rp270 juta untuk 19 perpustakaan di Solo pada tahun ini.

Solopos.com, SOLO—Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Solo menilai dana tersebut sangat minim untuk pengadaan buku baru.

Advertisement

“Anggaran pengadaan buku baru tahun ini [2017] Rp270 juta. Perlu ditingkatkan,” kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Solo, Kinkin Sultanul Hakim, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (15/6/2017).

Dana itu tidak cukup untuk pengadaan buku-buku baru berkualitas di perpustakaan kota milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Solo, 18 perpustakaan kampung dan taman cerdas di kelurahan, serta empat mobil perpustakaan keliling.

Advertisement

Dana itu tidak cukup untuk pengadaan buku-buku baru berkualitas di perpustakaan kota milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Solo, 18 perpustakaan kampung dan taman cerdas di kelurahan, serta empat mobil perpustakaan keliling.

Kinkin menjelaskan harga buku baru berkualitas rata-rata Rp50.000 per eksemplar. “Penambahan buku baru sangat diperlukan karena menjadi salah satu daya tarik masyarakat berkunjung ke perpustakaan,” jelas dia.

Koleksi buku di perpustakaan, menurut dia, perlu di-update atau diperbaharui setiap tahun dengan mengganti buku-buku yang sudah lama.

Advertisement

Guna menunjang budaya literasi di Kota Solo, dia berharap dana pengadaan buku baru ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. “Solo semestinya menjadi barometer perpustakaan di wilayah Soloraya. Perlu dukungan dana memadai,” ujar dia.

Menurut Kinkin, budaya membaca masyarakat masih rendah. Rata-rata dalam satu tahun tidak sampai membaca satu eksemplar buku. Kondisinya jauh berbeda dibandingkan budaya membaca negara-negara maju seperti Jepang dan Tiongkok yang rata-rata warganya membaca lima buku dalam satu tahun.

“Minat membaca di Indonesia paling rendah di Asia. Sebenarnya kunci agar gemar membaca itu mudah, cukup memulai membaca satu eksemplar buku hingga tuntas,” kata dia.

Advertisement

Pengelola Perpustakaan Taman Cerdas Sumber, Sumaryani, menyatakan koleksi buku yang kurang lengkap menjadi salah satu penyebab warga enggan berkunjung ke perpustakaan.

“Kalau tidak ada buku baru masyarakat tidak berminat berkunjung karena sudah pernah membaca buku-buku di perpustakaan,” kata dia.

Sumaryani menambahkan tidak setiap tahun mendapat penambahan buku baru dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Solo.

Advertisement

“Kami berharap ada penambahan buku baru agar anggota Perpustakaan Taman Cerdas Sumber sebanyak 652 orang aktif berkunjung,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif