Jogja
Selasa, 27 Juni 2017 - 03:23 WIB

PERTANIAN KULONPROGO : Ada Padi Berdaun Hitam di Kokap, Apa Itu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Padi korea berjenis black madras (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Kulonprogo mengembangkan padi hitam.

Harianjogja.co, KULONPROGO — Melihat lahan sawah berwarna hijau terhampar luas, adalah pemandangan yang kerap memanjakan mata, kala berkeliling di Kulonprogo. Namun, kali ini lahan sawah berwarna hitam begitu mencolok di  antara sawah yang hijau tadi.

Advertisement

Pemandangan unik ini terlihat saat melintasi jalan alternatif berlapis aspal di Jalan Pripih-Girigondo, Hargomulyo, Kokap, beberapa waktu lalu. Dua petak sawah yang berada tepat di tepian jalan itu nampak begitu berbeda, dedaunannya berawarna hitam. Kontras dengan lahan persawahan di sekitarnya yang berwarna hijau segar.

Melihat pemandangan tak biasa itu, seketika perjalanan menuju ke barat berubah arah. Stang kendaraan roda dua dikendalikan untuk berputar arah. Berhenti dan sejenak mengamati sawah hitam itu dengan seksama. Bukan hanya soal warna yang berbeda, bila daun padi hijau biasanya lemah seperti alang-alang, daun padi ini lebih kuat dan mantap berada di sela jari. Puas memainkan daun dan batang paditersebut, mata tertarik untuk mengamati bulir padi yang menggantung di batang teratas. Warnanya coklat, sama layaknya padi-padi umumnya. Namun bila diperhatikan, bulirnya sedikit lebih gemuk ketimbang bulir padi biasanya.

Belakangan diketahui padi itu adalah padi korea berjenis black madras. Padi tersebut ditanam oleh Edi Santoso, setelah dirinya penasaran usai mencicipi beras korea yang diberi dari temannya. Menurut Edi, beras yang berwarna putih itu memiliki rasa yang sama seperti beras jenis lainnya, hanya saja memang ketika dalam proses memasak, perlu diberi air sedikit lebih banyak.

Advertisement

Awal mulanya, Edi mengetahui beras ini karena ia pernah bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea. Kemudian ia mencoba mencari benih beras itu melalui beberapa situs internet. Hingga akhirnya mendapatkan sebuah penjual yang menawarkan benih, berikut sampel untuk dimakan.

“Jadi kalau beras korea itu pohonnya saja yang warnanya hitam, beras tetap putih. Kalau Jepang semuanya hitam,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Perawatan tanaman dari negeri K-Pop ini sama dengan tanaman padi pada umumnya. Mulai dari penyemaian, pemupukan, hingga penyemprotan hama. Hanya tanaman ini saat tumbuh lebih cepat dengan batang yang lebih kokoh. Tanaman ini juga tidak banyak terserang hama dan tanaman penggunggu. Bahkan bulir-bulir padi yang mulai muncul juga terlihat lebih besar dan lebih berisi. Ia berharap, di masa panen nanti, padi ini bisa memberikan hasil yang bagus. Karena ini adalah kali pertama ia mencoba membudidayakan padi korea ini.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian Kulonprogo Bambang Tri Budi mengatakan, beras dari Korea atau Jepang sebenarnya tidak hanya dikembangkan masyarakat Kulonprogo. Beras black madras ini juga pernah dikembangkan petani di Sleman. Namun beras ini lebih keras dan tidak begitu disukai konsumen. Sedangkan bagaimana produksi dan kemampuan tanaman melawan serangan hama belum ada kajian. Dinas sendiri belum berani merekomendasikan tanaman ini untuk dikembangkan di masyarakat. Butuh adanya lisensi untuk memastikan beras itu varietas unggul seperti hibrida.

“Kita akan pantau nanti di lapangan, untuk melihat tingkat produksinya seperti apa,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif