Jateng
Selasa, 27 Juni 2017 - 16:50 WIB

MUDIK 2017 : Jangan Semua Balik Mepet Akhir Liburan!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi macet hanya di satu jalur jalan pada musim mudik Lebaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Mudik Lebaran 2017 tetap membuat kemacetan arus lalu lintas meskipun tak separah Idulfitri 1437 H  lalu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Mudik Lebaran 2017 tetap membuat kemacetan arus lalu lintas di sejumlah titik di jalur pulang kampung. Demi mengurangi risiko macet serupa arus mudik lalu pada masa arus balik mendatang, para pemudik di berbagai daerah diimbau menghindari waktu balik yang bersamaan.

Advertisement

Pemudik diharapkan tak bersama-sama balik ke wilayah perantauan menjelang berakhirnya cuti bersama Lebaran 2017 guna menghindari kemacetan arus lalu lintas. “Jika kepulangan pemudik ke daerah asal itu dimepetkan dengan berakhirnya liburan atau cuti bersama, dikhawatirkan terjadi penumpukan arus lalu lintas,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Minggu (26/6/2017).

[Baca juga Arus Mudik Tak Sesuai Perkiraan]

Kemungkinan besar yang dimaksud Sekda Sri Puryono sebagai “daerah asal” sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara adalah daerah perantauan. Pasalnya, saat ini, para perantau yang mengikuti arus mudik itu tengah menikmati liburan Lebaran 2017 di kampung halaman masing-masing yang merupakan daerah asal mereka. Selanjutnya, para pemudik itu bakal kembali ke daerah perantauan setelah masa liburan Idulfitri 1438 H berakhir.

Advertisement

Ditegaskan Sri Puryono, cuti bersama yang terhitung panjang pada Lebaran 2017 ini bersamaan dengan musim libur sekolah sehingga memungkinkan para pemudik untuk berlama-lama di kampung halaman. Oleh karena itu, ia berharap pemudik bisa mengatur kepulangan agar tidak terjadi penumpukan arus lalu lintas saat arus balik Idulfitri 1438 H.

Menurut dia, hal itu berbeda dengan saat mudik yang mengharuskan tiba di kampung halaman sebelum salat Idulfitri agar bisa merayakan hari pertama lebaran bersama keluarga besarnya masing-masing. “Baliknya bisa bergantian, bisa besok, lusa, jangan menumpuk pada hari Jumat, Sabtu, atau Minggu nanti,” ujarnya.

Sri Puryono mengungkapkan hingga saat ini, kondisi di Provinsi Jawa Tengah terhitung aman terkendali dan harga kebutuhan pokok masyarakat juga terjangkau. Semua itu, kata dia, merupakan wujud keberhasilan semua pihak, termasuk masyarakat, dalam pengendalian diri selama Ramadan 2017. “Kondisi seperti ini harus terus terjaga sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif