Jogja
Selasa, 27 Juni 2017 - 17:40 WIB

KASUS KHATIB GUNUNGKIDUL : Ada Lempar Tanggung Jawab soal Khotbah Singgung Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Galih Eko Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Khatib Salat Id, Ichsan Nuriansah Bajuri, menyampaikan khotbah di Alun-Alun Wonosari, Minggu (25/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/Irwan A. Syambudi)

Imbasnya, sejumlah orang memilih meninggalkan lokasi salat sebelum khotbah berakhir

Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Agama Kantor Wilayah (Kemenag Kanwil) DIY menyebut ada lempar tanggung jawab dalam kasus khotbah Salat Id di Alun-Alun Wonosari, Gunungkidul, Minggu (25/6/2017).

Advertisement

Kasus itu berupa khotbah yang disampaikan khatib Ichsan Nuriansah Bajuri menyinggung soal kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Imbasnya, sejumlah orang memilih meninggalkan lokasi salat sebelum khotbah berakhir.

“Saling lempar tanggung jawab [dalam menangani kasus khatib Ihcsan],” ucap Kepala Kemenag Kanwil DIY, Luthfi Hakim, kepada Harian Jogja, Selasa (27/6/2017). Dia mengakui sampai Selasa kantornya pun belum menerima rekaman langsung maupun teks ceramah yang disampaikan khatib Ichsan pada waktu itu.

Karena itu, untuk penanganannya, sementara ini Kemenag bakal merancang pembinaan agar kejadian itu tidak terulang di tempat lain. “Akan dibina untuk ke depan. Siapa pun yang mengundang harus selektif memilih khatib. Bila perlu tema dan materinya diminta dahulu,” ucap Luthfi.

Advertisement

Dalam khotbah yang disampaikan oleh Ichsan, dia menyampaikan tentang penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. “Ahok merupakan penista agama,” katanya.

Menurut Ichsan, seorang penista agama tidak harus dibela ataupun dibantu, apalagi dibantu oleh negara termasuk aparat kepolisian. Dia mendukung sepenuhnya hukuman terhadap Ahok agar menimbulkan efek jera dan tidak ada lagi yang menistakan agama.

Akibat isi khotbah yang bermuatan politik tersebut, sejumlah jemaah yang tidak terkesan langsung meninggalkan lokasi salat Idulfitri. “Khatib menyampaikan kalau pemerintah dan polisi cenderung membela Ahok, dengan melindungi aksi-aksi yang membela Ahok. Dan dia [khatib] bilang juga kalau Pemilu 2019 akan lebih karut marut lagi. Saya dan keluarga langsung pulang,” kata salah seorang jemaah, Ervan Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif