Jogja
Senin, 26 Juni 2017 - 00:20 WIB

LEBARAN 2017 : Wisatawan Pilih Homestay dan Nonbintang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SUasana di sebuah homestay di Sleman (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Lebaran 2017, wisatawan lokal lebih memilih penginapan kecil

Harianjogja.com, JOGJA — Momentum Lebaran diprediksi menjadi lahan rezeki bagi pengusaha homestay dan hotel nonbintang. Sebab, wisatawan dari kalangan keluarga akan memilih menginap di homestay dan hotel nonbintang daripada hotel bintang.

Advertisement

Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DPD DIY Istidjab Danunagoro mengatakan, wisatawan yang datang ke Jogja saat musim Lebaran sebagian besar menggunakan armada pribadi dan dari kalangan ekonomi menengah. Penginapan yang disasar cenderung yang memiliki tarif terjangkau seperti homestay dan nonbintang.

“Wisatawan banyak yang menyasar ke homestay, hotel budjet atau nonbintang karena yang bintang sudah enggak kasih diskon,” katanya pada Harianjogja.com, Jumat (23/6/2017).

Ia pun optimistis kondisi Lebaran akan membuat hotel nonbintang laris didatangi para tamu. Hal tersebut juga akan terjadi pada homestay meskipun PHRI bersama pemerintah daerah baru gencar mempromosikan homestay setahun belakangan.

Advertisement

Harapannya, kata Istidjab, promosi yang sudah dilakukan melalui pengelola desa wisata membuat homestay semakin dikenal. “Yang [bintang] juga sudah kami imbau, jika sudah penuh bisa mempromosikan ke sana [homestay dan hotel nonbintang],” ungkapnya.

Ia memprediksi homestay dan hotel nonbintang bisa mencapai okupansi sampai 50% pada Lebaran ini. “Biasanya hanya 25 persen saja,” kata Istidjab. Sampai saat ini, jumlah homestay di Jogja mencapai 300 unit, sementara hotel nonbintang mencapai 1010 dengan total kamar 13.500.

Salah satu homestay di Jogja Simply Homi sudah kebanjiran order sejak seminggu lalu. Triya Meriza selaku owner Simply Homi mengatakan, sebanyak 30 unit homestay yang tersebar di Jogja, Bandung, dan Solo sudah full book sejak seminggu yang lalu sampai akhir masa Lebaran nanti. Kondisi itu selalu terjadi selama tujuh tahun ini. Tarif homestay di Simply Homi mulai dari Rp800.000 untuk dua kamar tidur sampai Rp2,5 juta untuk tujuh kamar tidur.

Advertisement

“Tren orang menginap ke homestay semakin tinggi. Itu terlihat dari semakin banyaknya homestay yang bermunculan saat ini,” katanya. Sebagian besar tamu berasal dari Jakarta dan Sumatera. Menurutnya jika dibandingkan hari biasa, okupansi homestay saat Lebaran meningkat 20% dari hari biasanya.

Sementara itu, okupansi hotel berbintang di Jogja sudah mulai meningkat meski peningkatannya belum bisa menyaingi okupansi homestay. Eko selaku Public Relations Royal Darmo Malioboro mengatakan, okupansi hotel akan mencapai 50% selama tanggal 25-30 Juni mendatang karena sudah banyak wisatawan yang memesan kamar. “Jika dibandingkan saat Ramadan cuma 10 persen jadi sekarang sudah meningkat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif