Jogja
Senin, 26 Juni 2017 - 22:21 WIB

KULINER BANTUL : Mudik? Ini Oleh-oleh yang Wajib Dibawa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - geplak (http://id.wikipedia.org/)

Kuliner Bantul kali ini berupa peyek dan geplak

Harianjogja.com, BANTUL — Kala libur lebaran di Bantul, ada dua makanan khas yang banyak diburu pemudik untuk oleh-oleh yaitu geplak dan peyek tumpuk. Salah satu sentra pembuatan geplak dan peyek tumpuk yang terkenal yakni Geplak Mbok Tumpuk yang berada di Palbapang, Bantul.

Advertisement

Sesuai namanya, sentra pembuatan geplak dan peyek tumpuk ini diprakarsai Mbok Tumpuk tahun 1975 silam. Berbekal keahlian turun temurun, Mbok Tumpuk mengembangkan geplak dan peyek tumpuk hingga tenar seperti sekarang. Menurut salah satu pembuat peyek, Yahadi meskipun kini mudah dibeli dimanapun, awalnya yang mentenarkan peyek kacang ini memang Mbok Tumpuk asal Bantul. Sehingga sekarang peyek kacang lebih dikenal dengan nama Peyek Tumpuk.

“Kami pakai bahan yang alami dan tepung dari beras pilihan. Untuk komposisi peyek tumpuk, setiap satu kg tepung kami menggunakan dua kg kacang. Jadi tepung hanya kami jadikan perekat,” ungkapnya pada Senin (26/6/2017).

Peyek tumpuk di Geplak Mbok Tumpuk dibandrol dengan harga Rp60.000 per kilogram. Meski lebih mahal dibanding lainnya namun menurut Yahadi kualitasnya lebih terjamin.

Advertisement

“Masalah rasa, kualitas kan pembeli juga pilih yang bagus,” tuturnya.

Pada libur lebaran seperti sekarang ini produksi peyek tumpuk mengalami kenaikan. Pada hari biasa hanya diproduksi 90 kilogram peyek, namun sekarang produksinya sampai 180 kilogram atau naik hingga dua kali lipat.

Saat lebaran, produksi geplak di Sentra Geplak Mbok Tumpuk juga naik dua kali lipat. Jika pada hari biasa hanya diproduksi satu sampai satu setengah kuintal geplak, sekarang bisa mencapai tiga kuintal. Salah satu pembuat geplak, Supoyo mengatakan jumlah ini bisa lebih besar lagi, puncaknya ketika arus balik lebaran. “Puncaknya pas arus balik, ya sekitar H+7. Produksi minimal lima kuintal,” paparnya.

Advertisement

Geplak terbuat dari campuran parutan kelapa, gula jawa dan gula pasir. Namun sebenarnya makanan ini mulanya hanya berupa gula semut, lalu berkembang menjadi adonan gula jawa dicampur ampas kelapa. Kini geplak makin berkembang lagi menjadi campuran parutan kepala muda, gula jawa dan gula pasir.

“Untuk menghasilkan geplak terbaik sekarang bahannya pakai gula jawa, gula pasir dan parutan kelapa muda,” ujarnya.

Varian rasa geplak juga kian berkembang. Sekarang ada geplak dengan rasa durian, coklat, nangka, dan varian rasa lainnya. Dari varian rasa ini, menurut Supoyo yang paling diburu yaitu rasa nangka.
“Sekarang harganya Rp42.000 per kilo,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif