Soloraya
Minggu, 25 Juni 2017 - 21:45 WIB

Idealnya Ditempati 193 Orang, Rutan Solo Kini Dihuni 715 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga antre masuk Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1A Solo, Minggu (25/6/2017), untuk menjenguk kerabat pada Hari Raya Idulfitri 1438 H. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Jumlah penghuni Rutan Solo meningkat drastis sejak menjelang Lebaran padahal sudah overload.

Solopos.com, SOLO — Jumlah penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IA Solo meningkat drastis pada saat Lebaran. Hal itu paralel dengan meningkatnya kejahatan menjelang Lebaran.

Advertisement

Data yang dihimpun Solopos.com di Rutan Solo, saat ini jumlah penghuni Rutan mencapai 715 orang. Dari jumlah itu, 329 orang di antaranya berstatus narapidana. Sementara sisanya berstatus tahanan.

“Jumlah tahanan titipan ini sangat banyak menjelang Lebaran baik tahanan titipan kepolisian maupun kejaksaan,” ujar Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Solo, Solichin, kepada Solopos.com, Minggu (25/6/2017).

Solichin menjelaskan jumlah ideal penghuni Rutan Solo adalah 193 orang. Namun, karena jumlah penghuni lebih banyak dari kapasitas, Rutan menjadi sesak.

Advertisement

“Padahal, setiap bulan selalu ada napi yang kami pindahkan, baik ke Nusakambangan, Wonogiri, Ambarawa, Kedung Pane, Klaten, atau Sragen. Tapi, tetap saja overload,” paparnya.

Sesaknya Rutan selalu terjadi menjelang Lebaran. Hal itu seiring meningkatnya angka kejahatan menjelang Lebaran yang ditangkapi polisi.

Pada saat yang sama, kata dia, hal itu terkadang membuat petugas Rutan waswas. Jumlah petugas Rutan sangat tak sebanding dengan jumlah penghuni Rutan. “Kami waswas jika mereka kompak melawan. Kami jelas tak bisa berbuat apa-apa.Jumlah kami sangat terbatas,” paparnya.

Advertisement

Terkait inilah, lanjut Solichin, petugas Rutan tak henti-henti melakukan pendekatan persuasif kepada penghuni Rutan. Sesekali warga binaan diajak bercengkerama, diajak makan bersama, atau bercanda tawa bersama.

“Harapannya kita bisa mengambil hatinya dan mereka punya hiburan lain selama di dalam rutan. Ini upaya untuk meredam suasana rutan,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Kelas I Solo, Urip Dharma Yoga, mengatakan persoalan jumlah tahanan dan narapidana Rutan Kelas I Solo yang overload adalah masalah yang sejak lama belum ada pemecahannya. “Saya berharap masalah ini lekas ada solusinya,” paparnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif