Soloraya
Sabtu, 24 Juni 2017 - 14:15 WIB

MUDIK LEBARAN 2017 : Pantau Arus Mudik, Satlantas Sukoharjo Pakai Drone

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi arus lalu lintas di Bundaran Kartasura, Kabupaten Sukoharjo terpantau lancar dan tidak terjadi kemacetan saat mudik dan dipantau melalui pesawat drone, Jumat (23/6/2017). (Istimewa/Repro Satlantas Polres Sukoharjo)

Mudik Lebaran 2017, puncak arus mudik di Sukoharjo diprediksi hari ini.

Solopos.com, SUKOHARJO — Puncak arus mudik di Kabupaten Sukoharjo diperkirakan terjadi Sabtu (24/6/2017) ini. Namun kepadatan arus lalu lintas ke wilayah Sukoharjo telah terjadi sejak sehari sebelumnya atau Jumat (23/6/2017).

Advertisement

Pada Jumat kemarin kendaraan yang masuk ke Kabupaten Makmur naik sekitar 40% dibanding hari biasa. Sebuah pesawat tanpa awak (drone) digunakan untuk memantau kepadatan arus mudik tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Finan Sukma Radipta mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano ditemui di Makosatlantas Polres Sukoharjo, Sabtu, sebelum turun memantau arus mudik tahun ini.

“Perkiraan puncak mudik hari ini karena mendapatkan informasi di Tol Cipali masih padat walau kemarin [Jumat] sudah terjadi kenaikan kepadatan arus lalin,” katanya.

Advertisement

Kasatlantas menjelaskan pemanfaatan drone cukup efektif memantau simpul-simpul kemacetan. “Personel lalu lintas bisa langsung menuju titik kemacetan untuk mengurainya sehingga arus lalin kembali lancar,” ungkap dia.

Finan menambahkan penggunaan drone dipusatkan di Bundaran Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. “Penggunaan drone dilakukan situasional dan dimulai sejak dua hari lalu. Pagi ini [Sabtu] lalu lintas terpantau lancar tidak ada kepadatan. Diperkirakan sore dan malam akan ada peningkatan kembali,” ujar dia.

Kasatlantas mengaku ikut memantau arus lalin, Jumat malam di Kartasura. “Alhamdulilah tidak ada kemacetan di wilayah Sukoharjo. Memang terjadi peningkatan kendaraan yang datang ke Sukoharjo sampai hari ini sekitar 45 persen,” jelasnya tanpa menyebut jumlah pasti.

Advertisement

Sementara itu seorang pemudik dari Pancoran, Jakarta, yang melintas di Sukoharjo, Witanto, 34, bercerita terjebak kemacetan sejak keluar dari Jakarta hingga Brebes.

“Kemacetan Jakarta-Cirebon berlangsung 12 jam lebih. Saya berangkat dari rumah [Jakarta] Jumat sekitar pukul 08.00 WIB hingga jam 22.00 WIB masih berada di Cirebon. Semua jalan macet baik jalan tol ataupun jalan reguler,” katanya.

Dia mengaku mudik ke Wonogiri bersama keluarga. “Saya memilih jalan reguler karena bisa luwes. Jika macet bisa rehat sembari mampir ke masjid untuk salat atau mampir warung jika merasa lapar atau haus. Kebutuhan ke warung tidak bisa dicukupi di jalan tol,” jelasnya saat rehat di SPBU Kepuh, Nguter, Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif