Lebaran 2017, masyarakat diminta tetap waspada dalam merayakan Idulfitri.
Solopos.com, SUKOHARJO — Selama arus mudik dan balik, masyarakat Sukoharjo diminta mewaspadai tiga hal untuk mengurang risiko tindak kriminalitas maupun bencana kebakaran. Ketiganya itu adalah tindak perampokan, pencurian dengan pemberatan (curat) rumah kosong, dan kebakaran.
Pernyataan itu disampaikan Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano ditemui di Polres Sukoharjo sebelum memantau pospam Lebaran, Sabtu (24/6/2017).
Menurut Kapolres, penyiapan personel keamanan untuk mengawal nasabah berkaca dari peristiwa penembakan yang terjadi di Jakarta atau tempat lain. Kapolres menyatakan tindak kriminalitas dengan sasaran pemilik uang marak menjelang Lebaran.
“Kami mengimbau kepada masyarakat saat mengambil uang dalam jumlah besar manfaatkan tenaga keamanan bank setempat atau hubungi polisi terdekat. Kami siapkan personel pengawalan gratis agar kejadian penembakan dengan korban meninggal tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Kasatlantas Polresta Yogyakarta, mengaku perputaran uang selama Lebaran cukup besar. Pada bagian lain, Kapolres juga meminta masyarakat Sukoharjo yang mudik memastikan kompor dalam kondisi mati.
“Lebih baik pemilik rumah juga melapor ke Ketua RT atau RW setempat sehingga ada pengawasan bersama. Walau, personel Bhabinkamtibmas di masing-masing desa/kelurahan juga melakukan patroli tetapi kan jumlah personel Bhabinkamtibmas terbatas sehingga butuh gotong-royong dengan masyarakat,” jelasnya.
Terpisah, perwira siaga Kodim 0726/Sukoharjo, Kapten (Chb) Marsio mewakili Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Taufan Widiantoro, menyatakan sejak 22 Juni personel TNI melakukan patroli pengamanan malam hari ke sejumlah pos pengamanan terpadu dan simpul-simpul masyarakat.
Menurutnya, personel patroli berjumlah 24 anggota dibagi dua tim yakni jalur selatan dipimpin Serma Sukamto memiliki rute Makodim Sukoharjo-Bendosari-Nguter dan kembali ke mako sedangkan jalur utara dipimpin Peltu Bambang S meliputi ruter Grogol-Mojolaban-Polokarto kembali ke Sukoharjo.
“Patroli dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan penyakit sosial seperti perjudi, mabuk, kerusuhan atau tindak keresahan masyarakat lain. Lokasi pengawasan tidak hanya pospam tetapi juga Lapangan Waduk Mulur, Bendosari ataupun lokasi yang sering dijadikan mangkal anak-anak muda. Selama ini tidak ditemukan tindakan mengarah pada keresahan,” kata dia.