Soloraya
Sabtu, 24 Juni 2017 - 07:00 WIB

Kota Solo Bebas Daging Oplosan

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang melayani pembelian daging sapi di Pasar Gede, Solo, Senin (10/4/2017). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

DPKPP Solo memiliki petugas di pasar-pasar tradisional yang setiap hari memeriksa stok daging sapi di pasar.

Solopos.com, SOLO—Masyarakat Kota Solo tak perlu lagi khawatir atas peredaran daging sapi oplosan. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Solo menjamin tak ada daging sapi oplosan yang beredar di pasar-pasar tradisional di Kota Bengawan.

Advertisement

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKPP Kota Solo, drh. Evy Nurwulandari, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (16/6/2017), mengatakan Kota Solo aman dari daging oplosan.

Menurutnya, DPKPP Solo memiliki petugas di pasar-pasar tradisional yang setiap hari memeriksa stok daging sapi di pasar. “Kalau ada temuan, petugas akan melaporkannya kepada kami. Hingga hari ini [Jumat], belum ada laporan temuan,” ujar dia.

Selain itu, menjelang Idul Fitri, DPKPP Solo akan mengadakan operasi yustisi atau inspeksi mendadak (sidak). Saat sidak mereka melibatkan Dinas Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian.

Advertisement

Ia menilai tindakan itu bukan sekadar antisipasi atas kemungkinan adanya daging sapi oplosan. Mereka juga mengecek aspek lain seperti kelayakan kondisi daging. “Kami mengimbau agar masyarakat melaporkan jika menemukan daging busuk atau terindikasi oplosan. Kami akan mengeceknya,” tutur dia.

Evy mengutarakan pengecekan terutama dilakukan di pasar tradisional. Namun, pihaknya juga mengecek daging yang dijual di pasar modern, hotel dan restoran menggunakan fasilitas laboratorium keliling mobil operasional DPKPP.

Sementara itu, Kapolsek Jebres Kompol Juliana menyatakan Polsek Jebres selalu aktif melakukan pengawasan. Hal itu mereka lakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.

Advertisement

“Makanya kemarin [Jumat], kami bisa mengungkap [pengiriman daging celeng dari Lampung ke Wonogiri dan Jawa Timur] karena ada informasi dari warga,” ujar dia pekan lalu.

Kompol Juliana menyatakan akan terus melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang dapat merugikan masyarakat. Dan hal itu tak hanya dilakukan menjelang Lebaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif