Soloraya
Jumat, 23 Juni 2017 - 19:35 WIB

LEBARAN 2017 : Penjual Selongsong Ketupat Mulai Bermunculan di Pasar Tradisional Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang menjual selongsong ketupat di lingkungan Pasar Legi, Solo, Jumat (23/6/2017). (Bayu Jatmiko Adhi/JIBI/Solopos)

Lebaran 2017, penjual selongsong ketupat sudah mulai bertebaran di emperan pasar-pasar tradisional Solo.

Solopos.com, SOLO — Memasuki H-2 lebaran, Jumat (23/6/2017), pedagang dadakan bermunculan menawarkan selongsong ketupat di emperan pasar-pasar tradisional di Kota Solo. Mereka berdatangan dari berbagai daerah di sekitar Solo.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, pedagang selongsong ketupat itu antara lain bisa dijumpai di Pasar Legi. Mereka berjejer di depan pos keamanan Pasar Legi sejak Jumat pagi. Beberapa ada yang menggelar dagangan di sekitar lokasi parkir di sisi utara masjid dan di dekat gerbang pasar sisi utara.

Salah satu pedagang selongsong ketupat, Tarom, mengaku jauh-jauh datang dari Semarang untuk menjual selongsong kerupat di Pasar Legi. Kegiatan tahunan itu sudah dia lakoni cukup lama.

Advertisement

Salah satu pedagang selongsong ketupat, Tarom, mengaku jauh-jauh datang dari Semarang untuk menjual selongsong kerupat di Pasar Legi. Kegiatan tahunan itu sudah dia lakoni cukup lama.

“Saya sampai sini [Pasar Legi] Kamis [22/6/2017] pukul 18.00 WIB, kemudian tidur sini,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Pasar Legi, Jumat.

Dari pengalamannya, saat Lebaran dia dapat menjual sekitar 200 ikat selongsong ketupat dalam sehari. Satu ikat terdiri atas 10 selongsong ketupat. Dia pun berharap pada Lebaran tahun ini dapat menjual banyak selongsong ketupat.

Advertisement

Pedagang selongsong ketupat lainnya, Mardi, mengatakan baru datang ke Pasar Legi, Jumat pagi. Pria asal Boyolali tersebut mengaku setiap menjelang Lebaran selalu datang ke Pasar Legi untuk menjual selongsong ketupat. Selain untuk mendapatkan untung dengan berdagang, dia ingin mempertahankan tradisi ketupat saat Lebaran.

“Semacam ini hanya ada setahun sekali. Tapi tahun ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang lebih sepi,” kata dia.

Selain menjelang lebaran, pedagang janur ketupat juga biasa menggelar dagangannya di pasar setelah Lebaran. Salah satu pedagang asal Sragen, Larno, mengatakan biasanya setelah lebaran permintaan selongsong ketupat juga tak kalah banyak dibanding saat menjelang Lebaran. “Biasanya H+2 sampai H+5 itu masih banyak yang mencari selongsong ketupat. Bahkan permintaannya lebih ramai dari sebelum Lebaran,” kata dia.

Advertisement

Para pedagang selongsong ketupat tersebut biasanya mendapatkan bahan baku dari daerah Salatiga, Boyolali, atau daerah-daerah yang banyak terdapat pohon kelapa. Satu ikat janur berisi sekitar 500 tangkai janur dibeli seharga sekitar Rp150.000-Rp200.000. Setelah janur tersebut dianyam menjadi selongsong ketupat, mereka jual sekitar Rp6.000-Rp8.000 per 10 biji. Meskipun ada juga yang hanya laku Rp5.000 per 10 biji.

Selain di Pasar Legi, penjual selongsong ketupat juga banyak ditemukan di pasar lain seperti Pasar Joglo, Pasar Nusukan, di sekitar Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang. Beberapa pedagang juga terlihat menggelar dagangan di sekitar Jl. Veteran dekat dengan Pasar Gading.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif