SOLOPOS.COM - Petugas Kantor Pos Ponorogo mengecek kondisi paketan barang yang akan dikirim sesuai alamat tujuan, Kamis (22/6/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Lebaran 2017, pengiriman barang di Kantor Pos Ponorogo mengalami kenaikan menjelang Lebaran.
Madiunpos.com, PONOROGO — Transaksi pengiriman barang di Kantor Pos Ponorogo menjelang Idulfitri 2017 naik hingga 45% dibandingkan hari biasa. Pengiriman barang melalui kantor pos didominasi oleh penjualan online atau e-commerce.
Kepala Kantor Pos Ponorogo, Mohamad Anis, mengatakan pada saat Ramadan hingga menjelang Lebaran terjadi kenaikan transaksi pengiriman barang.
Saat Ramadan ini, setiap hari ada 1.300-an paket yang dikirimkan ke luar daerah. Pengiriman paket ini naik dibandingkan pada hari biasa yang hanya 700-an paket per hari. Dia menyebut mulai tanggal 1 hingga 17 Juni 2017, total barang yang dikirim mencapai 333.434 paket.
Selain pengiriman barang, paketan barang yang masuk ke Ponorogo juga mengalami peningkatan yaitu mencapai 2.300 per hari. “Barang yang dikirim juga mengalami peningkatan dan barang yang masuk ke Ponorogo dari pos luar kota juga meningkat,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/6/2017).
Anis menuturkan sebagian besar paket yang dikirim melalui kantor pos merupakan paket barang jualan online. Menurut dia, bisnis online di wilayah Ponorogo saat ini berkembang pesat. Saat ini toko online di Ponorogo menggunakan jasa layanan kantor pos sebanyak 200.
Barang yang dijual mulai dari pakaian, aksesori, makanan, dan barang lainnya. Untuk pengiriman barang sebagian besar di wilayah Jawa Timur. “Kalau barang yang masuk ke Ponorogo, itu sebagian besar merupakan kiriman dari TKI. Jadi TKI memesan barang di online shop luar Ponorogo kemudian dikirim untuk keluarga mereka,” terang dia.
Meski barang yang dikirim meningkat tajam, ia memastikan Kantor Pos Ponorogo tidak overload dan masih bisa menampung barang kiriman. Untuk itu, pengiriman barang masih dibuka hingga H-1 Lebaran atau Sabtu (24/6/2017). Pihaknya juga telah melakukan antisipasi mengenai rutinitas tahunan ini.
Lebih lanjut, pengiriman barang online shop naik cukup tinggi. Namun, tren pengiriman kartu Lebaran justru turun cukup drastis. Anis mengaku tahun ini hanya mendapat order dari beberapa instansi pemerintah yang masih membuat kartu Lebaran untuk dikirimkan kepada kolega.
“Kalau untuk kartu Lebaran setiap tahun memang mengalami penurunan. Yang rutin membuat dan mengirim melalui pos ya kantor pemerintahan dan perusahaan swasta. Karena tidak mungkin mereka hanya mengirim ucapan Lebaran kepada kolega hanya melalui media sosial,” terang dia.