Jogja
Rabu, 21 Juni 2017 - 19:55 WIB

MUDIK LEBARAN 2017 : 800 Bus Datang per Hari, Kemampuan Uji Hanya 30 Unit

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan Ditlantas Polda DIY bersama Dinas Perhubungan DIY melakukan pengujian instrumen bus dan surat kendaraan di Terminal Giwangan, Yogyakarta, Senin (05/06/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Beberapa bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Giwangan belum terpasang stiker laik jalan

Harianjogja.com, JOGJA–Beberapa bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Giwangan belum terpasang stiker laik jalan untuk angkutan Lebaran tahun 2017.

Advertisement

Pihak terminal mengaku sudah melakukan ramp check setiap hari, namun karena terkendala personel, yang bisa diuji hanya 20 sampai 30 bus. Padahal AKAP yang datang setiap hari berkisar 600 sampai 800 bus.

Staf Terminal Giwangan Tipe A, Aji Fajar mengaku heran kenapa banyak sekali ada bus dari luar daerah yang belum terpasang stiker laik jalan angkutan Lebaran tahun 2017. Padahal seharusnya terminal dari daerah asal bus sudah melakukan ramp check sebelum bisa diberangkatkan.

“Mungkin para pengendara mencopot stikernya atau mereka merasa dengan uji berkala saja cukup. Uji berkala itu kan setiap enam bulan sekali, kalau misal di tengah jalan ada yang rusak, kan perlu diperbaiki. Karena itu ramp check penting,” jelasnya saat ditemui di kantornya yang dulu bernama UPT Giwangan.

Advertisement

Ia melanjutkan, pihaknya selalu memberikan pengawasan terhadap bus-bus yang masuk setiap hari. Jika ada bus yang belum memiliki stiker akan langsung dilakukan ramp check.

Hanya saja, ujarnya, ramp check yang dilakukan tim dari Terminal Giwangan belum bisa menjangkau banyak angkutan karena jumlah personel yang sangat terbatas. Hanya ada satu orang penguji dan satu Pejabat Pegawai Negeri Sipil yang punya kewenangan untuk menilang.

“Kami bahkan tidak punya penguji. Untuk jadi penguji harus ada diklat. Penguji yang ada sekarang adalah tenaga bantuan dari unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB) DIY,” beber Aji.

Advertisement

Aji mengatakan karena hanya ada satu penguji maka bus yang bisa diuji jumlahnya berkisar 20 sampai 30 bus. Akhirnya banyak bus yang masuk tidak dilakukan ramp check. “Kalau ini kita sample aja. Tapi semoga pas Lebaran semua sudah bisa dipasang stiker semuanya,” katanya.

Karena kewalahan di bidang sumber daya manusia, Aji berharap kedepan Terminal Giwangan punya penguji sendiri dan jumlahnya juga lebih banyak agar bus yang bisa diuji juga lebih banyak.

Dari data yang ada di Terminal Giwangan, sejak tanggal 17 April sampai 20 Juni 2017, sudah ada 325 bus yang dilakukan pengujian. Dari jumlah itu, yang tidak laik jalan sebanyak 105 dan laik jalan 220 bus. Sedangkan yang ditilang dan dilarang beroperasi sebanyak 67 bus. Yang dilarang operasional sebanyak 38.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif