Jatim
Rabu, 21 Juni 2017 - 19:05 WIB

INFO MUDIK : Lalu Lintas Simpang Tiga Ngujang Tulungagung Berlaku Buka Tutup

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Info mudik ini terkait penerapan sistem buka tutup di simpang tiga Ngujang.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Polisi menerapkan sistem contra-flow atau buka-tutup arus lalu lintas dari dua arah berlawanan di simpang tiga jalan nasional Ngujang, Tulungagung, guna mengantisipasi kemacetan selama arus mudik dan balik Lebaran.

Advertisement

Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon, Selasa (20/6/2017), mengatakan potensi tingginya volume pemudik menggunakan sepeda motor dan kendaraan pribadi melalui jalur selatan, yakni dari Jawa Tengah melalui Wonogiri-Ponorogo.

Selanjutnya, lalu Trenggalek-Tulungagung-Kediri atau Tulungagung-Blitar hingga tujuan Malang/Surabaya ataupun arah Banyuwangi-Bali.

Advertisement

Selanjutnya, lalu Trenggalek-Tulungagung-Kediri atau Tulungagung-Blitar hingga tujuan Malang/Surabaya ataupun arah Banyuwangi-Bali.

“Kami paling antisipasi titik rawan macet di simpang tiga Ngujang ini karena dari tahun ke tahun pertemuan arus lalu lintas dari utara [Kediri] dan selatan [Tulungagung] maupun timur [Blitar] ada di sini,” kata dia.

Untuk mencegah kemacetan, polisi lalu lintas bersama jajaran dishub sepakat untuk memberlakukan sistem buka-tutup arus lalu lintas, seperti juga dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

“Evaluasi dilakukan setiap saat. Mana yang penumpukan kendaraan paling parah akan dibuka dulu, entah dari arah selatan maupun utara, menyesuaikan kondisi lapangan,” kata Yong Ferrydjon.

Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Ramadan Nasution menambahkan ada dua titik simpang tiga yang menjadi perhatian tim satlantas maupun dishub, yakni pertigaan Ngujang dan Ngantru yang keduanya berjarak kurang dari 500 meter.

Namun karena menjadi poros lalu lintas dari jalur selatan arah Ponorogo-Trenggalek maupun Malang-Blitar dan koridor utara menuju/dari Kediri yang menyambung ke Pantura, potensi kemacetan di dua titik simpang tiga tersebut dinilai sangat tinggi.

Advertisement

Apalagi, kata Ramadan, jalur alternatif dari jalur lingkar Tulungagung menuju Kediri melalui perbatasan kedua daerah di kecamatan Karangrejo-Mojo saat ini juga berlaku sistem buka-tutup akibat kondisi jembatan yang ambruk dan hanya mengandalkan jembatan bailey.

“Untuk jalur lain kendati ramai kami perkirakan tidak parah. Namun pengamanan dan pemantauan jalur untuk kelancaran arus mudik tetap terus kami lakukan,” katanya.

Ramadan memperkirakan puncak arus mudik bakal terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran, sementara arus balik diprediksi terjadi pada H+4 dan H+5 Lebaran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif