Jogja
Selasa, 20 Juni 2017 - 17:55 WIB

WISATA MALIOBORO : Sudah Ada Tempat Sampah, Mengapa Masih Buang Sampah di Pot Bunga?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pelaku perhotelan, para anggota Pramuka dan pelaku wisata lainnya membersihkan kawasan Malioboro dalam kegiatan Reresik Malioboro oleh IHGM, Minggu (26/2/2017) pagi. (Holy Kartika N.S /JIBI/Harian Jogja)

Dinas Pariwisata DIY menggelar diskusi Jagongan Malioboro bertajuk Menatap Indahnya Malioboro

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Pariwisata DIY menggelar diskusi Jagongan Malioboro bertajuk Menatap Indahnya Malioboro di Jalan Malioboro pada Minggu (18/6/2017) malam.

Advertisement

Kegiatan itu sekaligus untuk kampanyekan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat umum dalam menjaga dan peduli akan keindahan Malioboro.

Kepala Seksi Obyek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata DIY Wardoyo mengatakan, acara itu diharapkan memberikan inspirasi kepada pemangku kepentingan. Bahwa Malioboro memiliki keindahan yang luar biasa. Karena itu, semua pihak harus memiliki kepedulian tentang indahnya Malioboro.

“Sehingga kami berupaya mendorong untuk memberi inspirasi dalam merawat Malioboro yang sudah memiliki jalur pedestrian saat ini menjadi wajah baru itu bersama-sama untuk saling menjaga,” ungkapnya, Senin (19/6/2017).

Advertisement

Ia menambahkan, salahsatunya menjaga kebersihan. Karena saat ini meski sudah dibangun dan telah disediakan tempat sampah saja, banyak menjadikan pot bunga sebagai tempat pembuanhgan sampah. Karena itu kesadaran akan kebersihan di Malioboro harus digencarkan.

“Kantong tempat pembuangan sampah yang sudah disediakan, tapi mereka ada yang menjadikan lubang tanaman pohon perindang sebagai tempat sampah,” ujarnya.

Menurutnya, Malioboro akan semakin menjadi daya tarik yang ada di tengah kota ini jika pemeliharaan terus dipertahankan. Karena dengan adanya kesadaran bersama dari pemangku kepentingan baik di pemerintah pedagang dan wisatawan itu sendiri tentang bagaimana menjaga Malioboro maka akan menjadi semakin tertata dan asri.

Advertisement

Dalam jagongan tersebut diikuti puluhan dari masyarakat umum, pegiat digital. Pihaknya telah menggelar giat itu lima kali. “Ini berkelanjutan mengemas tema yang berkembang perlu kita jadikan upaya untuk penyadaran kita bersama untuk memiliki kepedulian menjaga jalur pedestrian Malioboro,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif