Jogja
Senin, 19 Juni 2017 - 01:20 WIB

LEBARAN 2017 : Transaksi Lebaran di Jogja Diprediksi Mencapai Rp7 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung mulai memadati Pasar Beringharjo Barat, Sabtu (17/6/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Delapan hari sebelum Lebaran, beberapa pusat perbelanjaan mulai digeruduk warga

Harianjogja.com, JOGJA– Delapan hari sebelum Lebaran, beberapa pusat perbelanjaan mulai digeruduk warga. Mereka mulai membelanjakan uangnya untuk keperluan Lebaran, khususnya pakaian.

Advertisement

Kepadatan seperti terjadi di Pasar Beringharjo. Blok pakaian dipadati pengunjung, Sabtu (17/6/2017). Mereka memenuhi setiap lorong yang ada di pasar itu. Tidak hanya batik, pengunjung juga memenuhi blok pakaian gamis, baju koko, dan juga pakaian dari bahan jeans.

Peningkatan pengunjung juga terlihat di toko pakaian Dynasty Fashion yang ada di jalan AM. Sangaji. Sejumlah pengunjung yang mayoritas perempuan terus berdatangan untuk membeli pakaian yang mereka inginkan.

Kondisi yang sama juga terjadi di Toko Karita Muslim Square yang ada di Jl. C. Simanjuntak, Jogja. Manajer Karita Muslim Square Anti Marwanti mengakui jika peningkatan transaksi sudah mulai terlihat. Dari biasanya hanya ada 300-400 pengunjung, seminggu mendekati Lebaran ini sudah mencapai 1.500-2.000 orang.

Advertisement

“Naiknya bisa lima kali lipat dibandingkan saat non-Ramadan. Yang dicari kebanyakan longdress atau gamis, kalau yang pria ya baju koko,” katanya.

Ia juga memprediksi, puncak transaksi baju muslim akan terjadi pada Minggu ini. Selain karena libur tanggal merah, anak-anak sekolah juga sudah mulai memasuki libur sekolah sehingga kesempatan untuk berbelanja menjadi lebih besar.

Meningkatnya transaksi menjelang Lebaran membuat uang masyarakat masuk ke pengusaha di DIY. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat sudah memprediksi uang pemudik yang akan beredar di daerah sebanyak Rp7 triliun.

Advertisement

Menanggapi hal itu, Bank Indonesia (BI) DIY belum menghitung berapa besar uang yang akan masuk ke DIY sebagai satu daerah tujuan mudik. Deputi Gubernur BI DIY Hilman Tisnawan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menghitung dan membuat prediksi.

“Kalau melihat liburan atau cuti bersama yang cukup panjang, kemungkinan uang yang mengalir ke Jogja yang dibawa pemudik maupun oleh wisatawan yang memanfaatkan waktu liburnya di Jogja diperkirakan akan meningkat dibanding tahun lalu,” katanya, Sabtu (17/6/2017).

Kendati demikian, saat ini tidak semua masyarakat membawa uang tunai untuk melakukan transaksi di DIY. Mereka cukup membawa kartu debet atau kartu kreditnya guna mencukupi keperluan selama di Jogja.

Kepala KPw BI DIY Budi Hanoto mengatakan, uang pemudik akan banyak mengalir untuk sektor perdagangan makanan dan minuman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif