Jateng
Minggu, 18 Juni 2017 - 02:50 WIB

Pertamina Jateng dan DIY Siagakan 31 Agen Selama Libur Lebaran 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang eceran elpiji (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertamina Jateng dan DIY mengantisipasi kelangkaan elpiji selama libur Lebaran 2017 dengan menyiapkan 31 agen siaga.

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan agen siaga untuk elpiji kemasan tabung kapasitas 3 kg selama libur Lebaran 2017.

Advertisement

“Untuk agen siaga yang kami siapkan ada 31 agen dan pangkalan siaga ada 80 pangkalan khususnya di Kota Semarang,” kata Pjs. Manajer Gas Domestik PT Pertamina (Persero) MOR IV Jateng dan DIY, Nyoman Sumarjaya, di sela-sela penyerahan gerobak kepada salah satu pedagang tahu gimbal di Kota Semarang, Jumat (16/6/2017).

Ia mengatakan agen siaga ini sifatnya akan berpindah-pindah atau mobile ke titik-titik rawan kelangkaan elpiji 3 kg. Langkah itu, dinilainya bakal ekektif mengantisipasi kelangkaan elpiji kemasan tabung isi 3 kg yang mungkin terjadi selama libur Lebaran 2017.

Konsumsi elpiji 3 kg diprediksi bakal meningkat selama libur Lebaran 2017 sebagaimana momentum sama tahun 2016 lalu. Mengacu data itu, peningkatan konsumsi diprediksikan meningkat tidak lebih dari 7%.

Advertisement

“Kalau konsumsi normal di Kota Semarang sebanyak 1.800.000 tabung/bulan, sedangkan selama Lebaran mendatang konsumsinya diprediksikan meningkat menjadi 1.950.000 tabung. Oleh karena itu keberadaan agen siaga ini sangat diperlukan,” katanya.

Meski memastikan kebutuhan elpiji subsidi di kalangan masyarakat terpenuhi, pihaknya berupaya memastikan konsumsi elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas dapat terjaga. “Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyerahkan satu gerobak jualan kepada pedagang tahu gimbal. Ini kami lakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan Bright Gas,” katanya.

Ia mengatakan sejauh ini bantuan tersebut baru diberikan kepada satu pedagang. Tidak menutup kemungkinan jika jumlah pedagang yang menggunakan elpiji Bright Gas semakin banyak, bantuan serupa juga akan diberikan.

Advertisement

“Paling tidak mereka sudah menggunakan Bright Gas ini dalam kurun waktu satu tahun, ke depan akan kami berikan bantuan serupa,” katanya.

Sementara itu, penerima bantuan gerobak Nur Fuad mengaku konsumsi elpiji Bright Gas lebih irit jika dibandingkan dengan elpiji melon. Ia membandingkan elpiji melon hanya digunakan 1,5 hari, sedangkan elpiji Bright Gas dapat digunakan hingga sepekan.

“Lebih irit, sudah sejak satu tahun lalu saya pindah ke Bright Gas,” kata pedagang tahu gimbal yang berjualan di depan Kantor Pertamina Semarang sejak 1991 tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif