News
Minggu, 18 Juni 2017 - 22:30 WIB

Panglima TNI, "Jangan Ikuti Orang Berpakaian 'Ulama' Tapi Memecah-Belah"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gatot Nurmantyo (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Panglima TNI mengingatkan jajarannya agar tidak mengikuti orang yang berpakaian ‘ulama’ tapi mencoba memecah-belah bangsa.

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI dan komponen bangsa agar tidak mengikuti ulama yang menginginkan agar bangsa Indonesia mengalami perpecahan.

Advertisement

“Kalau ada yang mencoba pecah-belah bangsa dan mencaci-maki dengan berpakaian ulama, pasti bukan ulama. Oleh karenanya, jangan diikuti,” kata Panglima TNI saat berbuka puasa bersama dengan Muspida Kota Tarakan dan 1.000 anak yatim serta 4.000 prajurit di Islamic Center Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (18/6/2017).

Menurutnya, siapapun orangnya meskipun berstatus kiai atau ulama, bila menginginkan perpecahan di Indonesia, berarti bukan orang Islam asal Indonesia. “Jadi, kalau ada orang bersorban mengaku ulama atau kiai, tetapi berbicaara soal memecah belah bangsa, [maka dia] bukan kiai dari Indonesia, atau orang tersebut belajar Islam dari luar negeri,” kata,” katanya.

Umat Islam atau kiai asal Indonesia tidak menginginkan adanya perpecahan dalam bangsa ini. Bahkan para ulama dan kiai bersama rakyat merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.

Advertisement

“Sejarah kemerdekaan, bahwa yang memerdekan Indonesia bukan TNI. Yang berjuang untuk kemerdekaan adalah rakyat Indonesia, yang mayoritas muslim. Kalau ada yang ingin pecah belah bangsa, apalagi ingin merusak Pancasila, berarti ulama palsu. Dalam hadis disebutkan, seorang mukmin tidak boleh mencaci maki dan mengadu domba,” ucap Panglima TNI.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengaku senang dengan perolehan hasil survei bahwa TNI mendapatkan kepercayaan tertinggi dari masyarakat Indonesia. “Bagi TNI ini bukan prestasi luar biasa, tetapi kewajiban prajurit. TNI harus selalu dekat dengan rakyat,” ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Kedatangan Panglima TNI di Tarakan juga untuk menghadiri acara Launching Trilateral Maritime Patrol (TMP) antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina, di Lantamal XIII pada Senin (19/6/2017) besok. Selain itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datuk Seri Hismammudin Hussein, dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana, dan jajaran panglima masing-masing negara, juga menghadiri acara itu.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Panglima TNI
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif