Jateng
Sabtu, 17 Juni 2017 - 20:50 WIB

TRANSPORTASI SEMARANG : Wow, 14 Trans Semarang Tak Lolos Uji Emisi!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BRT Trans Semarang yang knalpotnya mengeluarkan asap hitam. (Instagram-@transsemarang)

Transportasi andalan warga ibu kota Jateng, bus rapid transit (BRT) Trans Semarang selama ini diperkuat belasan bus tak lolos uji emisi.

Semarangpos.com, SEMARANG —  Setidaknya 14 dari 25 bus rapid transit (BRT) Trans Semarang yang diinspeksi mendadak (sidak) dinyatakan tak lolos uji emisi. “Kami lakukan cek terhadap kurang lebih 25 kendaraan, mulai Koridor I sampai V,” ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha BLU Trans Semarang Ade Bhakti di Semarang, Jumat (16/6/2017).

Advertisement

Hal itu diungkapkannya di sela-sela uji emisi terhadap armada Trans Semarang yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Semarang di dekat Selter Jl. Pemuda, Kota Semarang. Uji emisi alat transportasi umum Kota Semarang itu, kata Ade, mengacu pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup mengenai emisi gas buang yang kepekatannya maksimal ditoleransi 70%.

“Jadi, bus dengan tahun pembuatan 2010 ke sini batas maksimalnya di angka 70%. Ternyata, ada yang di atas 70%. Bahkan, ada yang sampai 99%,” katanya.

Bus-bus Trans Semarang yang melebihi toleransi kepekatan emisi itu dinyatakan tidak lolos untuk melayani kebutuhan transportasi warga Semarang. Sehingga, kata dia, diberikan rekomendasi kepada operator koridor untuk memperbaiki mesinnya.

Advertisement

Ada pula bus yang sebenarnya lolos meski angkanya tipis, yakni 69% juga tetap disarankan kepada operator untuk membenahi kondisi mesinnya. “Kami temukan juga bus Koridor V yang termasuk armada baru yang diluncurkan Maret lalu. Namun, kepekatan emisi gas buangnya 74%. Ini berarti perawatannya [buruk],” katanya.

Bukan hanya uji emisi, dari sidak itu ditemukan pula bus-bus yang kurang memenuhi standar kelengkapan, seperti knalpot yang dipindah ke samping dari semula di belakang. “Ya, katanya karena lewat daerah rob makanya knalpot dipindah. Namun, sekarang sudah tidak rob sehingga kami minta operator mengembalikan sesuai posisi semula,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Semarang Muhammad Khadik menjelaskan sidak itu merupakan upaya pengecekan rutin terhadap kelaikan operasional armada Trans Semarang. Operasional Trans Semarang di masing-masing koridor diserahkan kepada operator, sementara manajemen ditangani BLU Trans Semarang yang berada di bawah Dishub Kota Semarang.

Advertisement

Setidaknya, kata dia, evaluasi terhadap kelaikan operasional Trans Semarang dilakukan setiap tiga bulan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat pengguna alat transportasi umum di Kota Semarang. “Hasil pemeriksaan ini akan jadi bahan evaluasi kami untuk menilai kinerja operator. Oprator yang kedapatan tidak merawat armadanya akan kami tegur,” tegasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif