Soloraya
Sabtu, 17 Juni 2017 - 07:00 WIB

Dipakai Mudik Lebaran, Pembangunan Tol Solo-Ngawi Dihentikan Sementara mulai Hari Ini

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol di kawasan Gondangrejo, Karanganyar. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pembangunan tol Solo-Ngawi dihentikan sementara per hari ini karena jalurnya akan dipakai arus mudik Lebaran.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pekerjaan pembangunan jalan tol Solo-Ngawi dihentikan sementara mulai Jumat (16/6/2017). Hal itu menyusul akan digunakannya jalur tol itu untuk arus mudik Lebaran.

Advertisement

Pejabat Humas PT Waskita Karya, Sarjani, menyampaikan konsentrasi pekerjaan saat ini adalah menyelesaikan pemasangan rambu-rambu dan pos pengamanan (pospam). “Pekerja sudah off mulai hari ini [Jumat]. Pekerjaan berhenti sementara waktu. Sekarang masuk persiapan finishing rambu-rambu, pembangunan pos-pos di area tol,” kata Sarjani saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Sarjani membenarkan median jalan di depan pintu tol Ngasem sudah dibongkar. Fungsi median jalan digantikan water barrier. Dia menyampaikan water barrier akan dibuka pada kondisi tertentu. (Baca juga: Pintu Keluar Tol Soker Digeser dari Paldaplang ke Widodaren)

Advertisement

Sarjani membenarkan median jalan di depan pintu tol Ngasem sudah dibongkar. Fungsi median jalan digantikan water barrier. Dia menyampaikan water barrier akan dibuka pada kondisi tertentu. (Baca juga: Pintu Keluar Tol Soker Digeser dari Paldaplang ke Widodaren)

“Itu sudah dibongkar dan diganti pakai water barrier. Kondisi tertentu [water barrier] akan dibuka. Misalnya, crowded di putaran jalan nasional, dan lain-lain,” ujar Sarjani.

Hal senada disampaikan Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Ahdi Rizaliansyah, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak. Ahdi menjelaskan fokus rekanan pada H-10 Lebaran adalah memfungsikan jalan tol Solo-Ngawi.

Advertisement

“Median jalan dibongkar lalu diganti water barrier. Itu akan dibuka situasional, yaitu mempertimbangkan volume kendaraan,” tutur dia kepada Solopos.com, Jumat.

Rekayasa lalu lintas lainnya di sekitar pintu tol Ngasem adalah pemberian rambu penyempitan jalan 100 meter sebelum pintu tol. Rambu peringatan itu diletakkan pada jalur dari Kartasura maupun Boyolali. Selain pemasangan rambu peringatan, polisi akan menempatkan sejumlah personel di dekat pintu tol Ngasem.

Ahdi menyebut minimal enam anggota berjaga di lokasi tersebut. “Jalannya menyempit sebelum pintu tol Ngasem. Ada 100 meter sebelum masuk tol. Makanya ada rambu supaya kendaraan memperlambat laju dari Semarang atau Kartasura. Pembongkaran median itu juga antisipasi kalau ada kendaraan dari DIY masuk tol lewat Ngasem,” jelas dia.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, rekanan maupun polisi mengupayakan pemudik mendapatkan kenyamanan dan keamanan selama melalui jalan tol. Salah satu caranya, menempatkan montir roda dua setiap lima kilometer.

Ahdi menyampaikan montir roda dua ditunjuk kepolisian. Mereka dari Mitsubishi, Nasmoco, dan Suzuki. “Ada kesepakatan lain. Tol ditutup pukul 17.00 WIB. Itu akan diperpanjang setengah jam atau hingga 17.30 WIB dengan catatan masih ada kendaraan di tol sampai jam 17.00 WIB. Nah, unit patroli bekerja sama dengan PT SNJ akan menyisir jalur. Apakah masih ada mobil. Selain menyisir menjelang tutup, tugas mobil patroli adalah mengecek jalur setiap dua jam.”

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif