Jogja
Jumat, 16 Juni 2017 - 10:55 WIB

RAZIA BANTUL : Daging Sapi Gelonggongan Sulit Dijual Karena Alasan Ini

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan saat memeriksa kualitas daging yang dijual di Pasar Angkruksri, Kecamatan Kretek, Kamis (15/6/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Razia Bantul menyasar pasar tradisional

Harianjogja.com, BANTUL — Waspadai daging gelonggongan, sejumlah pasar tradisional dan tempat transaksi lainnya menjadi sasaran razia Pemkab Bantul. Diinisiatori oleh Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul serta didukung oleh Satpol PP Bantul, razia itu dilakukan di sejumlah titik sejak pekan ini hingga jelang Lebaran mendatang.

Advertisement

Baca Juga : RAZIA BANTUL : Respon Isu Gelonggongan, Pemkab Gencarkan Razia Pasar
Slamet, salah satu pedagang daging sapi membenarkan bahwa lapaknya sempat didatangi petugas, Kamis (15/6/2017) pagi. Tujuan petugas mendatangi lapaknya adalah untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas daging sapi yang ia jual.

Terkait dugaan beredarnya daging sapi gelonggongan, dirinya menegaskan bahwa di Pasar Bantul sampai sejauh ini masih aman dari adanya pedagang-pedagang nakal yang menjual daging macam itu. Ia mengaku, tak mudah bagi penyuplai daging gelonggongan untuk bisa masuk ke Pasar Bantul.

Menurutnya, daging gelonggongan lebih sulit dijual. Pasalnya, konsumen saat ini sudah jauh lebih kritis. Mereka tak segan-segan ?curiga jika harga daging dipatok lebih rendah dari pasaran.

Advertisement

“Pembeli pasti curiga jika harga daging di bawah harga pasaran,” ucapnya, Kamis (15/6/2017)

Terpisah, Ketua Persatuan Pedagang Sapi Segoroyoso Ilham Ahmadi sebelumnya sempat menyinyalir adanya peningkatan persentase peredaran daging gelonggongan di Bantul. Jika sebelumnya ia memperkirakan hanya sekitar 30% saja, kali ini bisa mencapai 40-50%.
Ia pun membenarkan, daging-daging glonggongan itu biasanya dijual dengan harga yang jauh di bawah standar harga pasar. Jika saat ini harga daging terpatok sekitar Rp113.000 per kilogram, harga daging glonggongan bisa hanya berkisar Rp60-70.000 saja per kilogramnya.

“Inilah yang saya khawatirkan. Konsumen akan tergiur dengan harga murah,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif