Jogja
Jumat, 16 Juni 2017 - 23:55 WIB

KOMODITAS PANGAN : Program Penanaman di Kebun Warga Rugikan Petani

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani cabai merah di Dusun II, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan menyiram tanaman cabai di lahan, Senin (12/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Komoditas pangan, kebijakan pemerintah dinilai merugikan petani

Harianjogja.com, BANTUL — Program penanaman cabai di kebun masyarakat ternyata berdampak negatif pada petani. Akibat penanaman 18.000 pohon cabai dengan medium polybag oleh tiap Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut, petani cabai mengalami dampak anjloknya harga jual tanaman mereka.

Advertisement

Kirdiman, salah satu petani cabai di Desa Srigading, Kecamatan Sanden mengakui, cabai besar hasil panen di lahan seluasnya 2.400 meter persegi kini hanya mampu terjual dengan harga sekitar Rp6.000 per kilogram. Padahal harga sebelumnya bisa mencapai Rp35.000 per kilogram.

Sementara untuk harga cabai rawit diakuinya berkisar Rp12.000 per kilogram, turun drastis dari harga sebelumnya yang mencapai Rp65 kilogram.

“Akhirnya, saya jual ke warung-warung sekitar sini saja,” katanya, saat ditemui di lahan miliknya, Jumat (16/6/2017).

Advertisement

Bulan Juni ini, diakuinya, merupakan masa akhir panen sejak Mei 2017 lalu. Dengan anjloknya harga cabai ini, ia mengaku akan segera mengganti tanaman cabainya dengan sayuran lain usai masa panen.

“Setelah lebaran saya mau tanam bawang merah saja,” tambah petani berumur 50 tahun tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif