SOLOPOS.COM - Cristiano Ronaldo (JIBI/Reuters/Kacper Pempel)
Piala Konfederasi 2017 bakal diikuti Portugal.
Solopos.com, SAINT PETERSBURG — Di sela-sela persiapan memimpin Portugal ke Piala Konfederasi 2017 di Rusia, akhir pekan ini, kapten Cristiano Ronaldo malah telilit kasus penggelapan pajak.
Ronaldo diduga melakukan penggelapan pajak bernilai 13 juta poundsterling atau sekitar Rp219 miliar antara 2011-2014. Kapten Timnas Portugal diduga menghindari membayar pajak lebih besar dengan memanipulasi besaran pendapatnya dari hak citra di Spanyol.
Ronaldo mengungkap meraup pendapatan senilai 11,5 juta euro (Rp171 miliar) pada 2011-2014. Padahal, pendapat aslinya diduga mencapai 43 juta euro (Rp650 miliar) selama periode tersebut. Kejaksaan Spanyol pun telah merampungkan berkas-berkas yang melibatkan peraih empat Ballon d’Or itu.
Sehari setelah kejaksaan Spanyol menyatakan kasus Ronaldo segera dibawa ke meja hijau, sang bintang langsung mengeluarkan pernyataan bantahan. Dia menolak tuduhan menggelapkan pajak sebesar 13 juta poundsterling.
“Tidak ada skenario untuk menghindari pajak. Tidak pernah ada yang disembunyikan atau niat untuk menyembunyikan apapun,” jelas wakil Ronaldo, Gestifute, seperti dilansir Dailymail.co.uk, Selasa (14/6/2017).
Klub yang menaungi Ronaldo, Real Madrid juga melakukan pembelaan terhadap sang pemain. Klub berjuluk Los Blancos tersebut sangat yakin Ronaldo tidak bersalah. “Real Madrid sangat percaya diri dengan pemain kami, Cristiano Ronaldo. Kami yakin tindakannya legal,” jelas pernyataan resmi Madrid.
Pelatih Portugal, Fernando Santos, menyertakan nama-nama beken dalam skuat yang diusungnya ke Piala Konfederasi akhir pekan ini. Selain Ronaldo, Santos memasukkan Nani, Ricardo Quaresma, Joao Moutinho, Pepe, Bruno Alves, dan Rui Patricio dalam daftar 24 nama yang dibawanya ke Rusia.