Soloraya
Rabu, 14 Juni 2017 - 14:54 WIB

LIMA HARI SEKOLAH : Sukoharjo Masih Mengkaji Lima Hari Sekolah, Begini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota FPDI DPRD Kota Solo berunjuk rasa menolak kebijakan lima hari sekolah, di depan Kantor DPRD Kota Solo, Selasa (13/6/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Lima hari sekolah, Pemkab Sukoharjo masih mengkaji rencana penerapan lima hari sekolah.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo masih mengkaji penerapan lima hari sekolah. Apabila lima hari sekolah sudah menjadi kebijakan nasional Pemkab Sukoharjo akan mengikuti secara bertahap. faktor geografis dan kondisi masyarakat menjadi pertimbangan. Tahun ajaran tahun ini belum ada sekolah yang akan menerapkan kebijakan lima hari kerja.

Advertisement

“Kami masih menunggu petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Nantinya [kebijakan lima hari] akan dikaji terlebih dahulu,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, ditemui wartawan di kantornya, Rabu (14/6/2017).

Heri menjelaskan kajian terhadap kebijakan lima hari sekolah akan dilakukan bersama-sama stakeholder sehingga diperoleh keputusan terbaik. Menurutnya hasil kajian akan menjadi pertimbangan dalam melaksanakan permendikbud. “Hasil kajian diharapkan tidak merugikan salah satu pihak. Namun, jika sudah menjadi kebijakan nasional soal lima hari sekolah ya Sukoharjo akan menerapkannya tetapi dilakukan secara bertahap,” katanya.

Terpisah, Wabup Sukoharjo, Purwadi mengatakan masih menunggu kebijakan Bupati dan pemerintah pusat. “Soal lima hari sekolah masih menunggu kebijakan resmi.”

Advertisement

Sementara itu, salah seorang orangtua siswa, Joko Cahyono, warga Lingkungan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, menyatakan menolak kebijakan lima hari sekolah dan peniadaan mata pelajaran Agama. Menurutnya kebijakan lima hari sekolah justru menyengsarakan anak didik karena terjadi pemadatan mata pelajaran.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif