Jogja
Senin, 12 Juni 2017 - 09:55 WIB

KEKERASAN SLEMAN : Benarkah Mapolsek Depok Barat Dirusak?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekerasan Sleman yang terjadi di Babarsari masih dalam penyelidikan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Beredarnya dua kronologi kejadian berbeda akan kasus kekerasan di Babarsari menjadi bahan penyelidikan Polda DIY. Saksi dan bukti dikumpulkan untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.

Advertisement

Baca Juga : KEKERASAN SLEMAN : Soal Kasus Babarsari, Ada 2 Kronologi Berbeda yang Beredar

 

Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin menjelaskan jika isu yang beredar mengenai pengrusakan Mapolsek Depok Barat oleh pihak tertentu berkenaan dengan kasus tersebut sama sekali tidak benar.

Advertisement

“Tidak ada sama sekali, sekelompok orang datang untuk meminta konfirmasi,”terangnya, Minggu (11/6/2017)

Terkait adanya dua versi kronologi berbeda yang menyebar, ia menilai ada salah satu yang lebih mendekati fakta. Hanya saja, keributan tersebut memang antara pengunjung cafe tersebut tanpa ada tendensi keterlibatan suku atau ras tertentu. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh bid propam polda dan dit reskrimum polda karena diduga melibatkan anggota dalmas Polda DIY.

Sebagaimana diketahui, pada 9 Juni 2017 sekira 02.30 WIB lalu, bertempat di Ibrik Coffee No. 17 Komplek Ruko Babarsari Caturtunggal Depok Sleman, telah terjadi tindak penganiayaan disertai dengan pengrusakan antara pengunjung Ibrik Coffee. Salah satu yang terlibat, Martinus R. Narwadan kemudian diketahui meninggal dunia paska-keributan itu dan mengakibatkan puluhan orang rekannya menggruduk Polsek Depok Barat untuk menuntut perihal kematian tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif