Soloraya
Senin, 12 Juni 2017 - 12:00 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Truk Dilarang Lewat Jalan Ini Saat Mudik dan Balik Lebaran 2017

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja meratakan beton cor pada proyek perbaikan Jl. Prof. Dr. Soeharso, Jajar, Laweyan, Solo, Selasa (30/5/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Truk dilarang melintasi Jl. Prof. dr. Soeharso, Kelurahan Jajar, Laweyan, Solo, selama arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Solopos.com, SOLO—Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bakal melarang truk melintasi Jl. Prof. dr. Soeharso, Kelurahan Jajar, Laweyan, selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Advertisement

Koordinator Masa Angkutan Lebaran 2017 Kota Solo, Moch. Usman, memastikan Jl. Prof. dr. Soeharso yang kini masih dalam proses perbaikan bisa kembali dibuka untuk umum pada Rabu (14/6/2017) atau H-10 Lebaran.

Dia menyebut Jl. Prof. dr. Soeharso selama ini menjadi salah satu jalur utama yang mengakomodadi kendaraan dari Jl. Slamet Riyadi menuju Jl. Adisucipto. Usman menyatakan pembukaan Jl. Prof. dr. Soeharso hanya berlaku sementara. Jalan tersebut rencananya ditutup kembali setelah arus mudik Lebaran untuk pelaksanaan proses perbaikan lanjutan.

Advertisement

Dia menyebut Jl. Prof. dr. Soeharso selama ini menjadi salah satu jalur utama yang mengakomodadi kendaraan dari Jl. Slamet Riyadi menuju Jl. Adisucipto. Usman menyatakan pembukaan Jl. Prof. dr. Soeharso hanya berlaku sementara. Jalan tersebut rencananya ditutup kembali setelah arus mudik Lebaran untuk pelaksanaan proses perbaikan lanjutan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] Solo. Jl. Prof. dr. Soeharso bisa dibuka sementara mulai H-10 Lebaran, dengan catatan truk tidak boleh lewat. Kami melarang truk melintas karena usia jalan masih baru. Keberadaan truk berpotensi merusak jalan. Untuk bus, kami masih perbolehkan lewat karena berkepentingan mengangkut pemudik,” kata Usman saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (11/6/2017).

Usman mengatakan truk dari Jl. Slamet Riyadi yang akan menuju ke utara bakal dialihkan melewati Jl. A. Yani dengan berbelok di simpang tiga RS Panti Waluyo. Pengalihan arus lalu lintas kendaraan truk tersebut hanya berlaku sementara.

Advertisement

“Kendaraan selain truk boleh lewat Jl. Prof. dr. Soeharso, termasuk bus. Meski termasuk kendaraan berat, bus kami perbolehkan masuk Jl. Prof. dr. Soeharso karena membawa pemudik. Pembukaan Jl. Prof. dr. Soeharso penting dilakukan saat arus mudik dan balik Lebaran karena mampu mengurangi beban kendaraan masuk di Jl. A. Yani dari Jl. Slamet Riyadi menuju arah utara atau terminal. Kami akan memasang rambu dan mengerahkan petugas agar truk tidak sembarangan lewat,” jelas Usman.

Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR Solo, Joko Supriyanto, menegaskan instansinya akan menghentikan sementara segala pekerjaan proyek fisik yang bersinggungan dengan infrastruktur jalan mulai H-10 Lebaran 2017. Kebijakan itu diambil DPUPR untuk mendukung kelancaraan lalu lintas selama masa arus mudik dan balik Lebaran.

Dia membeberkan beberapa proyek fisik yang akan dihentikan sementara, antara lain perbaikan Jl. Prof. dr. Soeharso, Jl. Setiabudi, Jl. S. Parman, Gang Jalak, dan Jl. Tagore. DPUPR juga akan menghentikan sementara proyek perbaikan drainase yang dikerjakan di sejumlah ruas jalan di Kota Solo.

Advertisement

“Proyek fisik yang dihentikan sementara akan kembali dikerjakan mulai H+7 Lebaran. Penghentian proyek ini tidak boleh dilakukan terlalu lama karena bisa melewati batas waktu. Jalan-jalan yang akan dibuka sementara sebisa mungkin tidak dilewati kendaraan dengan JBT [jumlah beban terberat] di atas 9 ton. Hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang bisa lewat.  Bus kami perbolehkan masuk karena mengangkut pemudik,” terang Joko.

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan sedikitnya ada enam persimpangan jalan yang diwaspadai Dishub karena diprediksi rawan terjadi kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran 2017. Keenam persimpangan jalan tersebut, antara lain simpang tiga Faroka, simpang tiga Kerten (RS Panti Waluyo), simpang Jl. Pakel, simpang tiga Ringin Semar, simpang Ngemplak, dan simpang Joglo.

Dishub mencegah terjadinya kemacetan di simpang jalan tersebut dengan cara memasang rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) portabel. Dishub Solo juga memasang water barrier di sejumlah ruas jalan penghubung simpang jalan tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif