Sport
Minggu, 11 Juni 2017 - 19:05 WIB

Roberto Carlos Dituding Gunakan Doping Semasa Bermain

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Roberto Carlos saat bermain di Real Madrid beberapa waktu silam. Kini dia mulai menjadi pelatih. Ist/dok

Roberto Carlos disebut menggunakan doping saat masih menjadi pemain.

Solopos.com, SAO PAULO — Mantan legenda Real Madrid, Roberto Carlos, dituding terlibat kasus doping saat ia masih aktif bermain. Ia bahkan diklaim menggunakan obat pemacu stamina saat tampil bersama Timnas Brasil pada Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea yang mereka menangi.

Advertisement

Kontroversi ini terungkap setelah sebuah dokumen menyebut Carlos merupakan salah satu dari sedikitnya dua pemain Brasil yang terkena larangan bermain akibat doping.

Seorang jurnalis bernama Hajo Seppelt, yang melakukan investigasi dengan menyamar terhadap para olahragawan Brasil menemukan adanya penggunaan sejumlah obat-obatan peningkat stamina, seperti steroid dan EPO yang diberikan Julio Cesar Alves. Alves adalah dokter yang diklaim menyediakan doping bagi banyak bintang Brasil dari beragam cabang olahraga selama lebih dari satu dekade.

Pelari putri nasional Brasil, Elinae Pereira, kepada Seppelt mengaku mengonsumsi doping sejak usia 17 tahun. Doping itu dipasok Alves. Marco Aurelio Klein, yang saat ini memimpin organisasi anti doping Brasil, mengatakan kepada Seppelt bahwa pengakuan lusinan atlet yang telah mengunjungi Alves telah dilaporkan kepada kejaksaan pada 2015.

Advertisement

Dokumen-dokumen tentang Alves juga menyebut Roberto Carlos, yang tiga kali menjuarai Liga Champions bersama Real, mendatangi sang dokter pada Juli 2002 atau beberapa pekan menjelang Piala Dunia Jepang dan Korea.

Dalam video yang direkam oleh reporter yang berpura-pura menjadi pengguna doping, Alves mengaku telah memberi obat kepada Carlos. “Saya merawat Carlos. Pemain timnas. Dia datang padaku saat usianya masih 15 tahun. Dia remaja yang kurus. Saya mengembangkan pahanya. Saya yang membuat Carlos terlihat seperti sekarang,” katanya, seperti dilansir Daily Mail, Minggu (11/6/2017).

Seppelt dan timnya dari teleivisi ARD berupaya untuk meminta klarifikasi dari Roberto Carlos, termasuk mendatanginya ke Cardiff, tempat di mana laga final Liga Champions antara Juventus dan Real Madrid di gelar pada Minggu (4/6/2017) lalu. Carlos, bek kiri terbaik sepanjang masa yang kini berusia 44 tahun, saat itu menolak berkomentar.

Advertisement

Sebuah dokumen berjudul Doping Top Secret: Brazil Dirty Game juga menyebutkan Alves belum berhenti memberi doping kepada para olahragawan, termasuk pembalap sepeda asal Spanyol, Belgia, dan Jerman. Selain itu juga ada para pemain sepak bola dunia, termasuk dari Eropa. Diminta konfirmasi tentang apa yang terekam dalam televisi ARD, Alves juga enggan berkomentar.

Marco Aurelio Klein menuding otoritas Brasil terlalu lunak dalam menegakkan aturan soal doping kepada para atlet Brazil yang tampil di Olimpiade Rio. Mereka tidak mengumumkan hasil tes beberapa bulan sebelum Olimpiade digelar. “Ini benar-benar situasi yang buruk,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif