News
Minggu, 11 Juni 2017 - 05:00 WIB

Polemik CAT Watu Putih, Arcandra Minta Tak Cari Pembenaran

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panorama pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Gunem, Rembang, yang bakal mengeksplorasi karst Pegunungan Kendeng eks Keresidenan Pati, Jateng, Rabu (22/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Polemik ada tidaknya sungai bawah tanah di CAT Watu Putih masih berlangsung.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menekankan agar semua pihak tidak mencari pembenaran untuk kepentingan pribadi dan golongannya terkait polemik Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, Rembang.

Advertisement

“Mari kita saling terbuka dan bertukar informasi, jangan mencari pembenaran untuk kepentingannya masing-masing tapi carilah kebenaran,” ujar Arcandra melalui keterangan pers, Sabtu (10/6/2017).

Untuk mendapatkan kebenaran, kata Arcandra, semua pihak harus saling terbuka menerima pendapat dari semua pihak. “Saya mengundang semua pihak untuk terlibat dalam kajian ini CAT Watuputih, dan saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya. Semoga kita dapat menghasilkan keputusan yang terbaik untuk semuanya,” tambah Arcandra.

Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial, memaparkan kondisi kegeologian wilayah CAT Watuputih, termasuk hidrogeologi dan geofisika. Sedangkan Tim Badan Geologi memaparkan tiga hal utama yang diawali paparan umum terkait tujuan kajian komprehensif, lokasi kajian, personil, data dan informasi dari stakeholder, serta time table.

Advertisement

“Seluruh peserta rapat yang hadir sepakat untuk berbagi data dan menyetujui dan mengapresiasi metodologi kajian komprehensif yang disampaikan Badan Geologi,” ujar Ego.

Rapat Besar antara Badan Geologi dengan stakeholder Hidrogeologi Karst Watuputih merupakan bagian dari upaya Kementerian ESDM dan Badan Geologi untuk mencari penyelasaian polemik CAT Watuputih. Rapat yang dipimpin langsung Wakil Menteri ESDM ini menghadirkan hampir seluruh kalangan.

Sebelumnya, berdasarkan surat bernomor 2537/42/MEM.S/2017 dari yang diteken oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan ditujukan kepada Menteri LHK Siti Nurbaya, Kementerian ESDM berpendapat tidak ada indikasi aliran sungai bawah tanah di dalam Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih.

Advertisement

“Data dan fakta lapangan menunjukkan CAT Watuputih terdapat gua kering tanpa adanya aliran sungai bawah tanah serta tidak dijumpai mata air,” bunyi surat yang diteken pada 24 Maret 2017 itu.

Surat tersebut juga menjelaskan, tim dari Badan Geologi Kementerian ESDM telah melakukan penelitian pada 15-24 Februari 2017. Hasil penelitian itu kemudian diklarifikasi kembali pada 8-9 Maret 2017.

Secara lebih rinci, penelitian tersebut mengemukakan beberapa penemuan. Pertama, kedudukan CAT Watuputih termasuk dalam zona Rembang dan bukan zona Kendeng seperti dipersepsikan selama ini.

Kedua, Kementerian ESDM menyatakan tidak dijumpai indikasi aliran sungai bawah tanah dan mata air pada CAT Watuputih. Ketiga, CAT Watuputih belum memenuhi kriteria Pasal 4 Peraturan Menteri ESDM No. 17/2011 untuk ditetapkan sebagai Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif