Jateng
Minggu, 11 Juni 2017 - 14:50 WIB

Kelangkaan Elpiji Jateng Diantisipasi Operasi Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Kelangkaan elpiji di Jateng diantisipasi dengan operasi pasar oleh pemprov setempat.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya mengantisipasi kelangkaan elpiji bersubsidi melalui operasi pasar yang dilaksanakan di sejumlah daerah yang mengalami kelangkaan bahan bakar gas tersebut. “Kami tidak perlu mengatakan akan ada berapa kali operasi pasar karena ini sifatnya insidentil, yang pasti ketika ada kelangkaan kami siapkan stok,” Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono di Semarang, Kamis (8/6/2017).

Advertisement

Meski demikian, dikatakannya, pemerintah tetap berupaya tidak ada konsumsi berlebihan yang dilakukan oleh masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah memberikan batasan untuk pembelian elpiji pada operasi pasar yaitu satu tabung untuk satu konsumen. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli elpiji di tingkat pangkalan, karena pihaknya menjamin tidak ada kelangkaan di tingkat penyalur resmi yaitu agen dan pangkalan.

“Kalau selama ini kan kelangkaan hanya ada di tingkat pengecer, kalau di pangkalan sejauh ini aman,” katanya.

Meski demikian, dikatakannya, bukan berarti tidak ada laporan kelangkaan elpiji bersubsidi dari kalangan masyarakat. “Kemarin kami menerima laporan adanya kelangkaan di Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, langsung kami melakukan ‘droping’ melalui agen setempat,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan pada operasi pasar tersebut, dari 50 tabung elpiji melon yang dibawa, hanya setengahnya yang laku terjual. Di sisi lain, Teguh mengatakan upaya lain untuk mengantisipasi terjadinya konsumsi berlebihan di kalangan masyarakat, pada setiap pembelian pihaknya hanya membatasi pembelian di tingkat rumah tangga.

“Kalau pembelian dilakukan oleh rumah tangga kan biasanya mereka bawa satu tabung kosong untuk ditukarkan dengan tabung isi, kalau pembelian oleh pemilik usaha biasanya kan mereka ada cadangan tabung. Ini yang tidak kami perbolehkan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif