Soloraya
Sabtu, 10 Juni 2017 - 11:00 WIB

PERPARKIRAN SOLO : Pengelola Kantong Parkir Jl. Kol Sutarto Solo Prioritaskan Konsumen

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil keluar dari kompleks Jebres Square, Kelurahan Jebres, Jebres, Solo, Rabu (7/6/2017). Pengelola Jebres Square keberatan jika lahan privat Jebres Square digunakan untuk parkir umum. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pengelola kantong parkir di Jl. Kolonel Sutarto keberatan lahan parkir digunakan secara umum.

Solopos.com, SOLO — Pengelola kantong parkir di kawasan Jl. Kolonel Sutarto, Kelurahan Jebres, Jebres, Solo, menyatakan akan memprioritaskan pelayanan parkir terhadap pengunjung dan karyawan sendiri. Sebagian dari mereka keberatan bila masyarakat umum parkir di lahan mereka tanpa ada kepentingan terkait.

Advertisement

Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menawarkan empat lokasi menjadi kantong parkir menyusul penerapan kawasan steril parkir di kawasan Jl. Kolonel Sutarto, Jebres. Keempat lokasi yang ditawarkan sebagai kantor parkir adalah Ruko Jebres Square, RS. Hermina, Wedangan Omah Loji, dan halaman parkir Kolam Renang Tirtomoyo.

Pengelola Jebres Square, Imam Prakoso, menyatakan keberatan jika lahan parkir di kompleks Jebres Square dimanfaatkan untuk parkir kendaraan orang yang tidak berkepentingan di Jebres Square. (baca: Jl. Kol. Surtarto Steril Parkir, Lokasi Ini Bisa Jadi Alternatif)

Advertisement

Pengelola Jebres Square, Imam Prakoso, menyatakan keberatan jika lahan parkir di kompleks Jebres Square dimanfaatkan untuk parkir kendaraan orang yang tidak berkepentingan di Jebres Square. (baca: Jl. Kol. Surtarto Steril Parkir, Lokasi Ini Bisa Jadi Alternatif)

Dia menegaskan lahan parkir di kompleks Jebres diprioritaskan untuk menampung kendaraan pengunjung maupun karyawan perusahaan yang menempati ruko di Jebres Square. Iman menyebut lahan parkir di kompleks Jebres Square pun terbatas.

“Kami keberatan kalau dijadikan kantor parkir umum karena lahan parkir di Jebres Suare kan lahan pribadi ruko, bukan tempat parkir umum. Pengaturan parkir untuk kami sendiri saja susah, apalagi ditambah kendaraan umum. Jadi tambah repot bisa dijadikan parkir umum. Bisa-bisa yang mau menyewa ruko pada mundur karena halaman dijadikan lahan parkir umum,” kata Imam saat berbincang dengan Solopos.com, di Jebres Square, Solo, Rabu (7/6/2017).

Advertisement

Lahan Terbatas

Chief Parkir RS Hermina Solo, Rahmat Aziz, mengatakan pihaknya juga memprioritaskan pelayanan parkir terhadap pengunjung atau pasien dan karyawan RS Hermina. Pengelola parkir RS. Hermina pada dasarnya menolak melayani parkir masyarakat yang tidak berkepentingan di RS tersebut. Aziz menjelaskan petugas parkir selama ini kerap meminta para pengguna kendaraan yang tidak berkepentingan di RS Hermina untuk mencari lokasi parkir lain.

“Kami prioritaskan kendaraan pasien. Selama ini yang kami lakukan jika ada kendaraan masuk, selalu bertanya kepada pemilik kendaraan soal maksud kedatangan di RS. Hermina. Kami meminta mereka yang tidak berkepentingan bisa parkir di tempat lain. Lahan kami terbatas. Padahal pesien yang datang semakin banyak. Kami bahkan berencana mengarahkan parkir karyawan di Wedangan Omah Loji,” jelas Aziz.

Advertisement

Pengelola parkir di Wedangan Omah Loji, Gino, tidak mempersoalkan jika lahan parkir di Wedangan Omah Loji digunakan untuk parkir umum. Dia menyebut lahan parkir di Wedangan Omah Lojo kini hanya menampung kendaraan pengunjung Mom Milk. Sedangkan usaha kuliner Wedangan Omah Loji sudah tutup sekitar 1,5 tahun lalu. Gino mempersilakan masyarakat umum yang berkepentingan di kawasan Jl. Kolonel Sutarto memanfaatkan lahan parkir di Wedangan Omah Loji.

“Lahan parkir di Wedangan Omah Loji bebas digunakan siapa saja. Kami buka 24 jam penuh. Beberapa pegawai RSUD dr. Moewardi juga sering parkir kendaraan di sini. Tapi, lahan parkir kami tidak terlalu luas, yakni hanya bisa menampung 30 mobil dan 50 sepeda motor. Jadi nanti siapa yang cepat datang, dia yang dapat lahan parkir. Mereka yang memarkirkan sepeda motor hanya perlu membayar Rp1.000. Jika menginap jadi Rp3.000. Sedangkan tarif parkir mobil Rp3.000. Jika menginap jadi Rp5.000,” jelas Gino.

Pengelola parkir Kolam Renang Tirtomoyo, Hendi Saputro, 40, juga mempersilakan masyarakat umum memanfaatkan lahan parkir di halaman Kolam Renang Tirtomoyo jika ada berkepentingan di kawasan Jl. Kolonel Sutarto. Namun, pihaknya tetap akan memprioritaskan pelayanan parkir bagi pengunjung kolam renang yang menjadi milik PDAM Solo tersebut.

Advertisement

Hendi menyarankan agar Pemkot Solo maupun instansi atau pelaku usaha terkait bisa menyewa atau membeli lahan bekas Pabrik Rokok Menara di seberang IPA Jebres untuk dijadikan sebagai lokasi parkir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif