Jateng
Sabtu, 10 Juni 2017 - 08:50 WIB

HARGA KOMODITAS : KPPU Endus Permainan Importir Kendalikan Harga Bawang Putih

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Harga komoditas bawang putih yang melambung tinggi membuat KPPU menduga adanya kecurangan dari importir.

Semarangpos.com, SEMARANG – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus adanya kecurangan yang dilakukan para importir dalam memainkan pasokan bawang putih. Akibatnya harga komoditas bawang putih kerang melambung tinggi, bahkan pernah mencapai Rp80.000/kg.

Advertisement

Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPPU R. Kurnia Sya’ranie saat menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Penegakan Hukum KPPU di Sektor Strategis di Hotel Gumaya, Semarang, Jumat (9/6/2017) sore.

“Harga yang terlalu tinggi sampai Rp80.000/kg pasti terdapat realisasi impor yang sengaja dilakukan. Caranya dengan mengurangi pasokan,” ujar Ranie.

Selain importir, KPPU juga mengendus adanya kecurangan yang dilakukan sekelompok pengusaha yang telah menguasai 50 persen pangsa pasar bawang putih. Para pengusaha yang diduga melakukan kecurangan itu mayoritas berasal dari wilayah Jawa dan Pulau Jawa.

Advertisement

KPPU, lanjut Ranie, sempat melakukan penelusuran di lapangan. Mereka mengaku menemukan sebagian pelaku usaha bawang putih sengaja menahan pasokan agar harga komoditas itu melambung tinggi.

“Artinya, jika pasokannya ditahan lalu dinaikan, pasti dengan harga berapa pun konsumen mau tidak mau akan membeli. Apalagi, bawang putih di Indonesia merupakan komoditas yang tidak bisa digantikan dengan bahan pokok lain,” tutur Ranie.

Untuk mengatasi praktik kecurangan yang dilakukan importir dan pengusaha bawang putih ini, KPPU pun berencana melakukan penyelidikan bersama Polri dalam waktu dekat ini. Terlebih, harga komoditas bawang putih saat ini sudah melewati batas kewajaran. Padahal, dari Kementerian Perdagangan sudah menetapkan acuan bahwa harga bawang putih tak boleh lebih dari Rp38.000 per kg.

Advertisement

“Kami melihat saat ini kebijakan pemerintah sudah tepat dengan kondisi ekonomi nasional. Kami bersama tim Satgas Mafia Pangan Polri akan terus melakukan monitoring di lapangan dan evaluasi setia dua pekan sekali. Ke depan, jika ditemukan pihak-pihak yang mempermainkan harga, kami akan menindak tegas,” kata Ranie.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif