News
Jumat, 9 Juni 2017 - 21:33 WIB

SMRC Sebut Elektabilitas Jokowi Tak Tergerus Kemenangan Anies-Sandi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Presiden Jokowi dan Wapres JK beserta para Menteri dan TNI berjalan menuju Monas. (Istimewa/Twitter)

Survei SMRC menunjukkan elektabitas Jokowi dan PDIP tak tergerus kemenangan Anies-Sandi di Pilkada Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang elektabilitas kandidat yang akan berlaga di Pilpres 2019 bukan hanya menunjukkan keunggulan Joko Widodo (Jokowi). Hasil survei juga menunjukkan hasil Pilkada Jakarta tidak memiliki efek pada peta elektabilitas para kandidat presiden.

Advertisement

Menurut SMRC, sebelum dan sesudah Pilkada Jakarta, dukungan pada tokoh-tokoh untuk menjadi presiden sangat stabil. Jokowi tetap yang teratas, dan tetap diikuti Prabowo di posisi kedua juga dengan posisi relatif stabil.

Dalam pertanyaan terbuka (top of mind), bila Pilpres diadakan ketika survei dilakukan, 34,1% pemilih spontan mendukung Jokowi dan 17,2% lainnya mendukung Prabowo. Perbedaan elektabilitas keduanya cukup signifikan, yaitu 17%. Sedangkan dalam simulasi head to head, elektabilitas Jokowi 53,7%, sementara Prabowo 37,2%, dan yang tidak menjawab 9,1%. Jarak antara keduanya sekitar 16.5%.

Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, stabilitas dukungan tersebut dimungkinkan oleh penilaian publik atas kinerja Jokowi dan kondisi makro nasional yang tidak banyak berubah. Begitu pula dengan pilihan partai politik yang tidak banyak berubah sebelum dan sesudah Pilkada Jakarta, terutama dalam periode Januari dan Mei 2017.

Advertisement

PDIP masih di posisi teratas (21.7%) dan disusul Gerindra (9.3%). Kedua partai ini mengalami kenaikan sekitar 4% dalam 5-6 bulan terakhir. Elektabilitas partai-partai lain masih berada di bawah elektabilitas Partai Demokrat, 5.2%. Baca juga: Indo Barometer: Kemenangan Anies-Sandi Tak Dongkrak Elektabilitas Prabowo.

Menurut SMRC, tidak terlihat dampak negatif Pilkada Jakarta bagi partai-partai pendukung Ahok-Djarot maupun dampak positif pada partai pendukung Anies-Sandiaga, di luar PDIP dan Gerindra. “Kalaupun terjadi perubahan, maka perubahan itu tidak signifikan secara statistik di bawah margin of error rata-rata ± 2,5%,” sebut SMRC dalam rilis yang dipublikasikan di saifulmujani.com, Kamis (8/6/2017).

Sejak Pemilu 2014, SMRC membaca dukungan spontan pemilih kepada PDIP yang stabil. Sementara itu, partai-partai lain semuanya cenderung menurun, dan banyak yang tadinya memilih mereka nampaknya bersikap belum memutuskan.

Advertisement

Penyebab masih kuatnya elektabilitas Jokowi dan PDIP adalah berbagai indikator yang berbasis pada evaluasi massa nasional masih positif dan stabil. Tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi masih stabil tinggi, yakni 67%. Bahkan sebanyak 69% yakin akan kemampuan Jokowi memimpin.

“Sementara itu, penilaian atas kondisi ekonomi, politik, dan keamanan juga relatif stabil. 44,4% merasa ekonomi rumah tangga lebih baik di banding tahun lalu, bahkan 62,3% optimis keadaan ekonomi keluarga akan lebih baik tahun depan. Sejalan dengan itu, penilaian atas kondisi ekonomi nasional juga cenderung positif, yakni 57,1%.”

Kepercayaan pada lembaga-lembaga publik juga tidak banyak mengalami perubahan. Urutan teratas masih ditempati TNI (90%), presiden (86%), KPK (86%), kemudian POLRI 77%, pengadilan 76%, dan kejaksaan 74%. Walaupun mendapat kepercayaan mayoritas massa, tingkat kepercayaan pada partai dan DPR paling rendah dibanding pada lembaga-lembaga yang lain.

“Pilkada DKI tak punya efek pada politik nasional” kata Djayadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif