Jogja
Jumat, 9 Juni 2017 - 13:55 WIB

RAMADAN 2017 : Asal Mula Menu Gulai Kambing Setiap Kamis di Masjid Gedhe Kauman

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panitia sedang menyediakan takjil di Masjid Gedhe Kauman, Kamis (8/6/2017). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Setiap hari Masjid Gedhe Kauman Jogja menyediakan takjil atau makanan buka puasa gratis untuk jemaah

 

Advertisement

Harianjogja.com,  JOGJA- Setiap Kamis sore, Masjid Gedhe Kauman menyediakan menu berbuka berupa gulai kambing.

kata Panitia Ramadan Masjid Gedhe Kauman Divisi Takjil, Juju Inhari Edi, mengatakan menu gule kambing memang selama ini yang menjadi andalan takjil di Masjid Gedhe Kauman. Ia tidak tahu persis sejak kapan menu gule kambing menjadi hidangan takjil yang dikhususkan.

“Kalau dari cerita takmir sebelum sebelumnya dan tokoh masyarakat, gule kambing jadi menu takjil sejak 1950-an,” kata dia, Kamis (8/6/2017).

Advertisement

Saat itu gulai kambing dianggap sebagai menu yang mewah bagi masyarakat sekitar masjid yang dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono 1 tersebut. Maka masyarakat pun ingin berbagi menu yang dianggap mewah itu kepada masyarakat umum. Dalam berbagi dipilih salah satu hari, yakni Kamis karena Kamis sore dalam Islam sudah masuk Jumat.

Jumat merupakan hari yang mulia dalam Islam. “Sehingga menu istimewa ini juga untuk memuliakan hari Jumat dan memuliakan jemaah,” ucap Juju.

Sejak saat itu tradisi gulai kambing hingga kini tetap dipertahankan menjadi menu hidangan setiap Kamis di bulan Ramadan. Bahkan tiap Kamis banyak donatur yang berebut ingin menyediakan sendiri gule kambing, namun panitia tetap membatasinya.

Advertisement

Awalnya gulai kambing dimasak sendiri oleh masyarakat sekitar, namun sejak tahun 1990an, diputuskan untuk menggunakan jasa katering. Beberapa alasan yang mendasari di antaranya halaman masjid untuk memasak dengan jumlah besar sudah tidak memungkinkan.

Alasan lain agar ada keseragaman rasa masakan. Sejak menggunakan jasa katering, tiga bulan sebelum masuk Ramadan, sudah ada puluhan proposal katering yang masuk. Akhirnya diutuskan untuk mengontrak 15 jasa usaha katering.

Dalam proses penentuan katering pun tidak mudah, ada 10 tim pencicip masakan yang bertugas menyeleksi jasa katering. Sepuluh orang, 6 di antaranya ibu-ibu, sisanya kaum pria dari takmir dan masyarakat sekitar. Seleksi tersebut guna menyeragamkan masakan agar setiap katering tidak jauh berbeda racikan masakannya.

Kini setiap hari ada lima jasa katering yang menyediakan 1.200-1.400. “Kalau Kamis ada tujuh jasa katering,” kata Juju. Hampir setiap Ramadan jemaah buka puasa di Masjid Gedhe Kauman bertambah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif