News
Kamis, 8 Juni 2017 - 19:15 WIB

LEBARAN 2017 : BI Solo Sudah Salurkan Rp1,2 Triliun Uang Baru

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang baru. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Lebaran 2017, BI Solo hingga hari ke-13 Ramadan sudah menyalurkan Rp1,2 triliun uang baru kepada masyarakat.

Solopos.com, SOLO — Realisasi penarikan uang dari perbankan dan layanan penukaran uang pecahan kecil (UPK) mencapai Rp1,2 triliun atau 30% dari target Rp4 triliun hingga hari ke-13 Ramadan.

Advertisement

Uang pecahan Rp20.000, Rp10.000, dan Rp5.000 paling banyak disalurkan ke masyarakat melalui perbankan maupun kas keliling. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan penukaran yang dilayani perbankan, kas keliling, maupun di Kantor BI Solo sudah ramai sejak hari pertama.

Rata-rata sekitar Rp660 juta per hari di masing-masing bank habis tersalurkan untuk layanan 150 masyarakat. Bahkan pada tiga bank besar di Solo pada penukaran 30 Mei dan Selasa (6/6/2017) mencapai sekitar Rp300 miliar. (Baca juga: Penukaran Uang Dibuka Hari Ini, BI Solo Siapkan Rp4 Triliun)

Advertisement

Rata-rata sekitar Rp660 juta per hari di masing-masing bank habis tersalurkan untuk layanan 150 masyarakat. Bahkan pada tiga bank besar di Solo pada penukaran 30 Mei dan Selasa (6/6/2017) mencapai sekitar Rp300 miliar. (Baca juga: Penukaran Uang Dibuka Hari Ini, BI Solo Siapkan Rp4 Triliun)

Sedangkan kas keliling BI yang menyasar pusat keramaian, seperti pasar, terminal, stasiun, dan kantor pemerintah daerah telah menyalurkan Rp5,036 miliar. “Tanggal 12 dan 14 Juni atau Senin dan Rabu pekan depan, kami akan mengadakan penukaran bersama di The Park Mall. Kemudian dilanjutkan pada 19 Juni-22 Juni akan ada penukaran bersama di Benteng Vastenburg yang dilayani setiap hari. Akan ada 10 bank yang terlibat di penukaran bersama,” ungkap Bandoe kepada wartawan di ruang rapat lantai III Gedung BI Solo, Kamis (8/6/2017).

Dia mengungkapkan kebanyakan masyarakat memanfaatkan paket penukaran yang telah disediakan, yakni Rp4,4 juta, yang meliputi satu bendel Rp20.000 senilai Rp2 juta, satu bendel Rp10.000 senilai Rp1 juta, dua bendel Rp5.000 senilai satu juta, dan dua bendel Rp2.000 senilai Rp400.000.

Advertisement

Menurut dia, terjadi pergeseran tren di masyarakat di mana penukaran yang logam Rp1.000 dan Rp500 tahun ini cukup banyak. Dari target yang telah ditetapkan, penyaluran uang logam ini telah mencapai 80%.

Selain itu, pecahan uang Rp2.000 juga cukup banyak dicari dengan realisasi 53,6% dari target. Bandoe menilai uang pecahan Rp500, Rp1.000, dan Rp2.000 banyak digunakan toko ritel untuk kembalian mengingat konsumsi masyarakat biasanya meningkat saat Ramadan.

Meski hampir dua pekan Ramadan, Mantan Kepala BI Tegal ini mengatakan realisasi tersebut masih on track. Hal ini karena dua pekan awal Ramadan biasanya belum banyak penarikan dari perbankan mengingat kebutuhan masyarakat belum terlalu tinggi. Penarikan uang akan meningkat pada pekan ketiga dan keempat Ramadan, terutama untuk pembagian tunjangan hari raya (THR).

Advertisement

Sementara itu, untuk mengevaluasi layanan penukaran uang di perbankan, tim dari BI Solo mengecek langsung pelaksanaan penukaran di sejumlah bank di Solo. Salah satunya Bank Mandiri Solo.

Area Head Bank Mandiri Soloraya, Linda Permatasari, mengatakan bank milik negara ini melayani penukaran di tujuh kantor di Soloraya, yakni cabang Slamet Riyadi (sebelah Loji Gandrung), cabang Sriwedari, cabang Purwotomo, cabang Sragen, cabang Klaten, cabang Boyolali, dan cabang Wonogiri.

“Antreannya 125-150 orang per hari dengan rata-rata uang yang disalurkan ke masyarakat sekitar Rp400 juta karena cukup banyak yang tukar sesuai kebutuhan sehingga lebih rendah dari paket yang ditentukan. Kalau di luar Solo rata-rata penukaran 75-100 orang/hari dengan nilai kisaran Rp100 juta,” kata Linda.

Advertisement

Salah satu warga yang menukarkan uang, Wuryanto, 45, mengatakan baru tahun ini tukar di bank. Dia mengaku sebelumnya kalau ingin tukar uang pecahan kecil biasanya tukar di pinggir jalan.

Laki-laki asli Klaten ini menukarkan uang senilai Rp1,9 juta dengan nominal Rp10.000 satu bendel, Rp5.000 satu bendel, dan Rp2.000 dua bendel. “Saya kerja di Solo jadi tukar di sini dan saya juga nasabah Bank Mandiri. Biasanya tukar di pinggir jalan tapi ini ke bank karena anak ingin tukar uang pecahan kecil terbaru, kalau di pinggir jalan enggak bisa tahu asli atau bukan tapi kalau di bank kan pasti asli dan tidak ada biaya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif