SOLOPOS.COM - Eko Budiharianto (kiri), kakak kandung Sep, terduga teroris yang tangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Selasa (6/6/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)
Terduga teroris dari Gunungkidul sempat membuat gerobak untuk berjualan jajanan anak-anak
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebelum digrebek oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di Dusun Madusari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, terduga teroris sempat membuat gerobak untuk berjualan jajanan anak-anak.
Baca juga : TERDUGA TERORIS GUNUNGKIDUL : Penangkapan Sep Terkait dengan Bom
Sep, pria 33 tahun yang tinggal sementara di rumah orang tuanya di Dusun Jeruk, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari dibekuk lantaran dicurigai terlibat jaringan teror di sejumlah tempat. Sebelum diciduk, kakak Sep, Eko Budiharianto mengatakan bahwa Sep sempat membuat gerobak untuk berjualan.
Sekitar tiga bulan sebelum digerebek, pria yang berdomisili di Kabupaten tegal itu pulang ke rumah orang tuanya dan sempat berjualan jajanan anak-anak. “Iya dia sempat berjualan jajanan anak-anak seperti es dan cireng di depan rumah menggunakan gerobak,” kata dia, Rabu (7/6/2017).
Kendati demikian, dia tidak tahu secara pasti alasan adik bungsunya itu memilih pulang dan berjualan di Kepek. Padahal sepengetahuannya, Sep telah memiliki usaha toko kelontong bersama dengan istrinya dan sempat mengajar kursus musik di Kabupaten tegal.
Ketua RT 04/ RW 10, Dusun Jeruk, Manto membenarkan jika Sep memang sempat berjualan jajanan anak-anak. Karena rumahnya yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah orang tua Sep, membuatnya kerap melihat aktivitas Sep.
“Saya memang pernah melihat Sep di teras depan rumahnya membuat gerobak dari seng yang biasa digunakan untuk berjualan jajanan anak-anak,” ungkapnya.