Soloraya
Rabu, 7 Juni 2017 - 14:00 WIB

Duh, 12 Kg Paku Lukai Pohon-Pohon di Jl. Slamet Riyadi Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sukarelawan melakukan aksi cabut paku yang tertancap di pohon. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pencinta lingkungan mencabuti paku yang menancap di pohon sepanjang Jl. Slamet Riyadi Solo.

Solopos.com, SOLO — Perkumpulan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (Peralhi) Cabang Solo menggelar Operasi Pencabutan Paku di Pohon, di sepanjang Jl. Slamet Riyadi Solo, Senin (5/6/2017) sore.

Advertisement

Dari kegiatan pencabutan paku di pohon itu, Peralhi bersama sejumlah elemen seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo, BPBD Solo, PT Jasa Tirta, UNS Pascasarjana Ilmu Lingkungan, Ikatan Ahli Lingkungan, sukarelawan siaga bencana, dan Sekolah Sungai Solo, berhasil mengumpulkan 12 kilogram paku.

Gerakan tersebut dilaksanakan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Dunia sekaligus persiapan launching KTP Pohon.

Anggota Tim Kajian Tanaman dan Landscapes Kota Solo, Prabang Setyono, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (6/6/2017), menjelaskan 12 kilogram paku yang berhasil dicabut dan dikumpulkan melalui Operasi Pencabutan Paku di Pohon itu dinilai masih sangat kecil dibandingkan potensi paku yang masih tertancap di pohon-pohon.

Advertisement

“Mungkin baru 20 persennya karena belum semua pohon terkena operasi. Tim kami bagi dua. Dari depan kawasan Sriwedari satu tim bergerak ke timur dan mengumpulkan 5 kg paku, tim kedua bergerak ke barat mengumpulkan 7 kg paku,” ujar pengamat lingkungan dari Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Dari hasil operasi tersebut Prabang berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ke depan bisa lebih tegas menegakkan aturan pemasangan reklame atau iklan di pohon.

“Harus lebih tegas agar masyarakat tidak memaku papan reklame di pohon, tapi diikat pakai tali. Kebetulan di Jl.Slamet Riyadi sudah tidak ada reklame yang terpasang karena sudah jadi kawasan steril. Paku-paku yang dicabut itu sudah lama karena sudah banyak yang berkarat,” kata dia.

Advertisement

Dalam operasi pencabutan paku, tim tidak hanya mencabut paku-paku di pohon, namun juga mengecek kartu identifikasi pohon yang akan dipersiapkan untuk launching KTP Pohon. Launching KTP Pohon akan digelar dalam waktu dekat atau setelah Lebaran.

Dia menjelaskan pemberian label atau KTP Pohon di Jl. Slamet Riyadi Solo akan menjadi percontohan nasional. KTP Pohon akan mencantumkan jenis pohon, usia pohon, posisi koordinat pohon, arsitektur pohon, termasuk kondisi pohon, apakah pohon alami atau tumbuh tebang.

Setelah dari Jl. Slamet Riyadi, dia berharap identifikasi pohon di Solo akan berlanjut ke ruas jalan lain seperti Jl. Gatot Subroto dan Jl. dr. Radjiman.

Dengan adanya KTP Pohon, pemerintah memiliki data base pohon yang ada di wilayah Kota Solo. “Jadi pemerintah maupun swasta tidak asal-asalan saat membuat program penanaman pohon,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif