Jogja
Senin, 5 Juni 2017 - 01:20 WIB

Program 100 Hari Hasto-Sutedjo, Perbaikan Jalan Rusak Dapat Perhatian Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Antara/Fikri Yusuf)

Kabupaten Kulonprogo fokus pada upaya peningkatan kualitas infrastruktur jalan pada program 100 hari kerja Hasto Wardoyo dan Sutedjo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo fokus pada upaya peningkatan kualitas infrastruktur jalan pada program 100 hari kerja Hasto Wardoyo dan Sutedjo. Jalan rusak bakal didata untuk ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.

Advertisement

Kepala DPUPKP Kulonprogo, Sukoco mengatakan instansinya akan melakukan validasi kondisi jalan kabupaten. Hal itu sekaligus menjadi langkah awal untuk menyusun target pembangunan jalan kabupatan selama lima tahun ke depan.

“Jadi ada pendataan yang kondisinya rusak berapa kilometer dan titiknya di mana saja,” ungkap Sukoco, Minggu (4/6/2017).

Sukoco juga melakukan pendataan serupa terhadap jalan propinsi. Upaya perbaikannya memang menjadi kewenangan Pemda DIY. Meski begitu, data yang dihimpun Pemkab Kulonprogo diharapkan bisa menjadi pertimbangan, misalnya dalam penentuan skala prioritas.

Advertisement

“Kami akan menyusun proposal permohonan perbaikan dan dilanjutkan audiensi dengan Pemda DIY,” kata Sukoco.

Sukoco menambahkan, pembangunan jalan jalur bedah menoreh juga menjadi bagian dari program 100 hari kerja. Timnya segera mendata dan memetakan kebutuhan pembebasan tanah untuk jalur bedah menoreh.

Hal tersebut diharapkan mempercepat penyelesaian program bedah menoreh yang diproyeksi menghubungkan bandara baru dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Jawa Tengah.

Advertisement

Sementara ini, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, program 100 hari kerja di bidang infrastruktur dilakukan dengan melanjutkan pola membangun desa dan menumbuhkan kota.

Hal itu bisa dimulai dengan meneruskan program bedah menoreh. Selain menyambut KSPN Bobobudur, program itu juga mendukung upaya mewujudkan Samigaluh sebagai kota tumbuh baru di kawasan perbukitan menoreh.

“Kami membuat draf konsep sebelum penyusunan DED [detail engineering design] untuk pengembangan kota satelit Samigaluh,” ujar Hasto.

Hasto pun menaruh perhatian khusus pada kondisi infrastruktur fisik berupa jalan. Menurutnya, sarana jalan menjadi kebutuhkan yang krusial dalam pembangunan daerah. Dia ingin kualitas jalan ditingkatkan untuk menghubungkan antara pusat kota dengan pusat industri maupun kawasan pariwisata. “Kami akan mendata dan memetakan semua jalan kabupaten dan jalan desa yang rusak agar dapat segera diperbaiki,” ucap Hasto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif